Sunday, August 20, 2017

Nabi Nuh

Nabi Nuh merupakan rasul yang diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Qur'an. Nabi Nuh hidup pada masa sekitar 3993-3043 SM. Nabi Nuh diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM. Nuh hidup selama 950 tahun.

Antara Adam dan Nuh ada rentang 10 generasi dan selama periode kurang lebih 1642 tahun. Dia lahir 126 tahun sepeninggal Nabi Adam, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun sepeninggal Nabi Adam. Dia adalah utusan yang pertama yang diutus untuk umat manusia.

Nabi Nuh diutus pada kaumnya ketika berumur 480 tahun. Masa kenabiannya adalah 120 tahun dan berdakwah selama 5 abad. Dia mengarungi banjir ketika ia berumur 600 tahun, dan kemudian setelah banjir ia hidup selama 350 tahun.

Nuh berasal dari bahasa Syam yang artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”, karena Nuh sering menangis. Nabi Nuh mempunyai nama lain yaitu Abdul Ghafar (Hamba dari Yang Maha Pengampun). Nuh mendapat gelar dari Allah dengan sebutan Nabi Allah dan Abdussyakur yang artinya “hamba (Allah) yang banyak bersyukur”.

Nabi Nuh tinggal di wilayah Selatan Irak modern.

Nabi Nuh mempunyai istri bernama Wafilah, sumber lain mengatakan nama istri Nuh adalah Namaha binti Tzila atau Amzurah binti Barakil. Nabi Nuh memiliki 4 anak laki-laki yaitu Kanʻān, Sem, Ham, dan Yafet.

Keturunan Sam menurunkan bangsa kulit putih, Yafith menurunkan bangsa berkulit merah dan coklat, sedangkan ham menurunkan bagsa Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih.

Sam 
Istri Sam bernama Shalib binti Batawil bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Sam menurunkan Arfaqsyad, Asshur, Lud, Elam, dan Aram.

Keturunan Sam berdiam di Majdal yang berada di pusat bumi yang daerah tersebut berada di Satidama (suatu daerah bagian utara Irak atau dibagian Timur Anatolia), di antara Yaman dan Syria. Tuhan memberikan mereka kitab dan kenabian serta memberikan warna kulit yang coklat dan putih. Sam menurunkan keturunan yang berwajah tampan dan berambut indah


Yafith
Istri Yafith bernama Arbasisah binti Marazil bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Yafith menurunkan 7orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan, yaitu Gomer, Marihu, Wa’il, Hawwan, Tubal, Hawshil dan Thiras. Anak perempuan dari Yafith adalah Shabokah.

Yafith menurunkan keturunan yang berwajah datar dan bermata kecil atau sipit


Ham
Istri Ham bernama Nahlab binti Marib bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Ham menurunkan 4 orang anak laki-laki, yaitu Kush, Put, Kanaan dan Qibthy atau Misraim.

Ham menurunkan keturunan yang berkulit hitam dan berambut keriting. Rambut mereka tipis.


Kanʻān
Dari keempat putra Nuh, hanya tiga orang yang selamat dari bencana banjir, karena taat serta mengikuti ajaran yang dibawa ayahnya. Adapun seorang anaknya lagi yang tertua, yaitu Kan'an, tewas tenggelam.


Sebelum diangkat menjadi Nabi, Nuh merupakan seorang yang tekun, gemar bersyukur, dan beriman kepada Allah. Sedangkan manusia di zamannya merupakan orang-orang kafir yang melakukan penyembahan dewa-dewa. Kaum tersebut merupakan generasi manusia yang diberi umur panjang serta dilimpahi kemakmuran juga dianugerahi perawakan tubuh yang jauh lebih perkasa daripada generasi manusia pada zaman sekarang.

Namun mereka mempunyai sikap angkuh serta sikap sewenang-wenang memandang diri sebagai golongan terkuat dan berkuasa, yang kemudian berujung pada keengganan serta kecongkakan untuk mengakui Tuhan sebagai Yang Maha Kuasa.


Kaum Nuh menantangnya untuk seketika mendatangkan azab. Orang-orang kafir tersebut lebih memilih mempercayai ajaran dari kalangan terpandang menurut mereka daripada mempercayai risalah Allah melalui seorang nabi.

Kaum Nuh menolak diselamatkan oleh Allah. Penentangan ini serupa dengan Iblis sewaktu menolak kehendak Allah supaya bersujud terhadap Adam, dengan alasan bahwa Adam lebih rendah kedudukannya menurut Iblis.

Nuh meratapi nasib kaumnya kemudian ia mengadu kepada Allah:
    Nuh berseru, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku, dan telah menuruti orang-orang yang harta maupun anak-anaknya tidak menambah apapun melainkan kejahatan belaka, dan mereka melakukan tipu daya yang keterlaluan. dan mereka telah berpesan, "Jangan pernah sekalipun kamu meninggalkan (penyembahan) dewa-dewa kamu dan jangan pernah pula kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr." dan sesudahnya mereka telah menyesatkan banyak (manusia), dan janganlah Engkau tambahkan terhadap orang-orang yang lalim itu selain kesesatan. disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke Neraka, maka tiada penolong untuk mereka selain dari Allah."
    — Nuh 71:21-25
Nuh memohon kepada Allah supaya tidak meluputkan seorang pun dari generasi-generasi kafir itu bertahan hidup di muka bumi, melainkan melenyapkan seluruh orang kafir itu; sebab orang-orang kafir itu telah berani menantang azab Ilahi yang diancamkan kepada mereka.

Kemudian Allah mengabulkan pengaduan ini. Allah memerintahkan Nuh mendirikan sebuah bahtera sebagai tempat perlindungan menghadapi air bah yang akan menenggelamkan seisi bumi serta melenyapkan segala makhluk di muka bumi.

Setelah pembangunan bahtera terselesaikan, Allah mewahyukan kepada Nuh supaya menempatkan berbagai jenis hewan secara berpasang-pasang ke dalam bahtera tersebut supaya menyelamatkan keberlangsungan hewan-hewan tersebut di bumi.


Panjang kapal Nuh adalah 1200 Kubit dan lebarnya 600 Kubit dan mempunyai 3 lapisan. Tingkat pertama diletakkan binatang-binatang liar dan yang sudah dijinakkan. Tingkat kedua ditempatkan manusia. Tingkat ketiga burung-burung.


Badai yang sangat lebat disertai luapan air dari dalam tanah selama berhari-hari menyebabkan permukaan bumi hilang tersapu air dan melenyapkan segala makhluk hidup terkecuali para penghuni dalam bahtera Nuh.

Air bah bahkan menutupi seluruh permukaan bumi; baik bukit maupun pegunungan tidak luput tenggelam terhadap terjangan ombak yang menjulang tinggi. Ketika air hampir menenggelamkan seluruh permukaan bumi, Nuh mendapati salah satu putranya, Kan'an, sedang mencari perlindungan terhadap air bah dengan berlindung ke sebuah puncak gunung.

Kan'an sejak semula tidak percaya terhadap ajaran sang ayah, dan Kan'an justru memilih ikut dengan generasi-generasi pembangkang yang dibinasakan. Didasari rasa sayang terhadap sang anak, Nuh memanggil-manggil anak itu supaya masuk kedalam bahtera, namun anak itu justru berlari menghindar lalu anak itu turut bersama-sama kaum kafir tersebut. Nuh hendak meminta pengampunan untuk anaknya, namun Allah menegur supaya nabi tidak melakukan hal ini.
“Dan Nuh berseru kepada Rabbnya sambil berkata: ‘Ya Rabbku sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil adilnya.’ 
(QS. 11:45) 

Allah berfirman: ‘Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya adalah) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu tidak termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.’ 
(QS. 11:46) 

Nuh berkata: ‘Ya Rabbku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas-kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi.’ 
(QS. 11:47)” 

Setelah air bah surut, Allah menempatkan bahtera Nuh berlabuh di bukit Judi, kemudian Nuh beserta seisi makhluk hidup penghuni bahtera diselamatkan supaya meneruskan keberlangsungan makhluk hidup di muka bumi.

Setelah kejadian banjir bah, Nuh masih hidup selama 300 tahun bahkan masih sempat mendidik Ibrahim serta mewariskan risalah Allah kepadanya.


Bahtera Nuh mendarat di Bukit Judi. Ada pendapat bahwa itu berada di gunung di wilayah Kurdi atau tepatnya di bagian selatan Armenia. Pendapat lain dari Wyatt Archeological Research, bukit tersebut terletak di wilayah Turkistan Iklim Butan, Timur laut pulau yang oleh orang-orang Arab disebut sebagai Jazirah Ibnu Umar (Tafsir al-Mishbah).

Berdasarkan foto yang dihasilkan dari gunung Ararat, menunjukkan sebuah perahu yang sangat besar diperkirakan memiliki luas 7.546 kaki dengan panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki dan masih ada tiga tingkat lagi di atasnya.

Setelah kapal berlabuh di pegunungan Ararat, ia kemudian membangun suatu kota di daerah Ararat (Qarda) di suatu areal yang termasuk Mesopotamia dan menamakan kota tersebut Themanon (Kota delapan Puluh) karena kota tersebut dibangun oleh orang yang beriman yang berjumlah 80 orang. Sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama Suq Thamanin.


Perahu Nabi Nuh ditemukan di ketinggian 13 ribu kaki atau sekitar 3,9 kilometer di sebuah gunung di Turki. Sisa-sisa kayu dari perahu Nabi Nuh di Gunung Ararat di sebelah timur Turki. Berdasarkan data karbon kayu tersebut menunjukkan berusia 4.800 tahun. Artinya, waktu tersebut sesuai dengan berlayarnya Perahu Nabi Nuh.

Pada Oktober 2008, tim dari Turki menemukan pada ketinggian sekitar lebih dari 4.000 meter, terlihat ada struktur bangunan yang terbuat dari papan seperti kayu gelondongan. Tiap papan memiliki ketebalan 8 inchi. Terlihat tenons, bukti konstruksi kuno sebelum paku besi ditemukan.



Memanfaatkan peta satelit Google Earth, lokasi situs perahu Nabi Nuh AS itu terletak pada ketinggian sekitar 2.000 dpl (dari permukaan laut). Lokasinya berada di kaki bukit yang agak rata. Sedangkan, di daerah sekitarnya masih ada lembah raksasa yang memiliki ketinggian jauh lebih rendah.

Di sekitar objek tersebut, juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. Para peneliti percaya bahwa batu tersebut adalah drogue-stones. Pada zaman dulu, batu tersebut biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu. Para peneliti juga menemukan sesuatu yang tidak lazim pada batu tersebut, yakni adanya sebuah molekul baja yang diperkirakan berusia ribuan tahun lalu dan dbuat tangan manusia. Karena itu, mereka meyakini tempat tersebut adalah jejak pendaratan perahu Nuh.

Dari beberapa foto-foto yang dihasilkan, lokasi pegunungan Ararat itu memang menunjukkan adanya sebuah perahu yang sangat besar. Ukuran perahu itu diperkirakan memiliki luas 7.546 kaki dengan panjang sekitar 500 kaki, lebar 83 kaki, dan tinggi 50 kaki.

Ukuran kapal itu sekitar 300 hasta (panjang sekitar 50 meter dan luas 30 meter) dan terdiri atas tiga tingkat. Di tingkat pertama, diletakkan binatang-binatang liar dan yang sudah dijinakkan. Lalu, pada tingkat kedua ditempatkan manusia, dan yang ketiga burung-burung.

Ada juga yang berpendapat, kapal Nuh itu berukuran lebih luas dari sebuah lapangan sepak bola. Luas pada bagian dalamnya cukup untuk menampung ratusan ribu manusia. Dan, jarak dari satu tingkat ke tingkat lainnya mencapai 12 hingga ke 13 kaki. Juga, hewan-hewan dari berbagai spesies itu jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan ribu ekor.

Menurut Dr Whitcomb, dalam perahu itu terdapat sekitar 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung, 6.300 jenis reptilia, 2.500 jenis amfibi, dan sisanya umat Nabi Nuh. Adapun berat perahu itu diprediksikan mencapai 24.300 ton.

Menurut sejumlah penelitian, perahu Nabi Nuh itu diperkirakan dibuat sekitar tahun 2465 SM (Sebelum Masehi). Dan, beberapa sarjana berpendapat, perahu Nabi Nuh itu dibangun di sebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yang terletak di selatan Irak.

Jika ia dibangun di selatan Irak dan akhirnya terdampar di Utara Turki, kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang lebih 520 km.

Kebenaran penemuan itu masih diperdebatkan banyak pihak. Namun, sejumlah peneliti percaya bahwa pegunungan Ararat adalah tempat berlabuhnya kapal Nuh. Alquran tidak menyebutkan nama sebuah gunung kecuali nama al-Judi, yang berarti sebuah tempat yang tinggi.

Pegunungan Ararat dikenal sebagai gunung yang unik di Turki. Keunikannya hampir setiap hari akan tampak pelangi dari sebelah utara puncak gunung. Di Turki, pegunungan Ararat ini dikenal pula sebagai salah satu gunung yang memiliki puncak terluas di dunia dan tertinggi di Turki.

Puncak tertingginya mencapai 16,984 kaki dpl. Sedangkan, puncak kecilnya setinggi 12,806 kaki. Menurut para ahli, jika seseorang berhasil menaklukkan puncak besarnya, mereka akan menyaksikan tiga wilayah negara dari atasnya, yakni Rusia, Iran, dan Turki.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Nuh
https://id.wikipedia.org/wiki/Nabi_Nuh
https://alquranmulia.wordpress.com/tag/tafsir-ibnu-katsir-surah-huud-ayat-45-47/
https://tekno.tempo.co/read/news/2010/04/27/061243726/sisa-perahu-nabi-nuh-ditemukan-di-gunung-turki#l2DTHiiKxFXLzo9J.99

Thursday, August 17, 2017

Nabi Idris


“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka , kisah) Idris yang terdapat tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” 

(QS. Maryam : 56 – 57)


Nabi Idris AS menjadi Nabi dan Rasul kedua setelah Nabi Adam AS merupakan keturunan ketujuh dari Nabi Adam AS. Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam putera dari Yarid bin Mihla’iel bin Qinan bin Anusy bin Syith bin Adam A.S. Nama lain dari Nabi Idris AS adalah Akhnuh (Akhnukh) atau Khanukh.

Idris menurut riwayat dalam hadis Bukhari adalah kakeknya bapak Nuh a.s. berarti Nabi Idris merupakan generasi ke enam dari Adam, mengingat Nuh sendiri sebagai keturunan ke sepuluh dari Adam as.

Menurut kitab tafsir, ia hidup 1.000 tahun setelah Adam wafat. Sedangkan dalam buku yang berjudul Qashash al-Anbiyya karya Ibnu Katsir dituliskan bahwa Idris hidup bersama Adam selama 308 tahun.

Nabi Idris AS menerima wahyu lewat Malaikat Jibril ketika dirinya berusia 82 tahun. Nabi Idris dikaruniai usia: 345 tahun, yaitu hidup dalam periode sejarah: 4533 - 4188 SM.

Beberapa mukjizat Nabi Idris yang Allah berikan adalah berupa kepandaian di segala bidang, yaitu diantara sebagai berikut:
  1. Jago menunggang kuda, dimana pada waktu itu sedikit orang yang dapat menunggang kuda.
  2. Dapat menulis, dimana pada waktu itu tidak ada ummatnya yang dapat menulis. Dia manusia pertama yang pandai baca tulis dengan pena. Kepada Idrislah Allah swt memberikan 30 sahifah alias suhuf lembaran-lembaran ajaran Tuhan, berisi petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya.
  3. Dapat menjahit pakaian, dimana pada waktu itu, belum ada yang mampu menjahit pakaian. Nabi Idris as ialah orang yang pertama pandai memotong dan menjahit pakaiannya. Orang-orang sebelumnya konon hanya mengenakan kulit binatang secara sederhana dan apa adanya untuk dijadikan penutup aurat.
  4. Nabi Idris diberi bermacam-macam pengetahuan mulai dari merawat kuda, ilmu perbintangan (falaq), sampai ilmu berhitung alias matematika. Nama Nabi Idris sendiri berasal dari kata Darasa yang artinya belajar. Idris memang sangat rajin mengkaji ajaran Allah swt yang diturunkan kepada Adam dan Nabi Syits, bahkan yang langsung kepada dirinya. Nabi Idris juga sangat tekun mengkaji fenomena alam semesta, yang semua merupakan ayat dan pertanda dari Tuhannya.

Nabi Idris AS juga mendapat gelar “Asadul Usud” yang berarti Singa karena beliau tidak pernah berputus asa dalam menjalan tugasnya sebagai seorang Nabi. Ia tidak pernah takut menghadapi ummatnya yang kafir. Meskipun demikian ia tidak pernah sombong. Ia bersifat pema’af.

Menurut riwayatnya, Idris lahir di kota Manfis (Manaf) dan bermukim di Mesir. Mereka menyebutnya dengan Hirmisal Haramisah, menurut Bahasa Suryani. Ada yang menyebut daerah Munaf, Mesir, namun ada pula yang menyebut Babilonia.

Ada yang mengatakan Idris dilahirkan di Babilonia dan Hijrah ke Mesir. Ketika melihat sungai Nil, dia berkata: "Babilonia". yang berarti, sungai seperti sungai kalian, sungai besar, sungai yang penuh berkah.

Pada zamannya dibangun 188 kota, yang terkecil diantaranya adalah ar-Ruha. Pada zaman Nabi Idris, manusia berbicara dengan 72 bahasa. Merekan telah mampu mendesain kota-kota mewah. Kota yang telah dibangun pada waktu itu sebanyak 188 kota. Saat itu bumi dibagi menjadi empat bagian dan setiap bagian tersebut memiliki raja sendiri. Nama-nama raja tersebut adalah Elaus, Zous, Asghalebioos, dan Zous Amon.

Dalam Yunani kuno, terdapat sosok Hermes Trismegistus, yaitu dalam tradisi Yunani kuno, Hermes adalah Dewa pembawa pesan, lahir di Gunung Kellina Arkadia, seorang anak Zeus dan Maia dan merupakan salah satu Dewa Olimpus. Dia dianggap Dewa pembawa pesan yang bertugas mengantarkan pesan dari para Dewa Olimpus kepada manusia.

Dalam mitologi kuno meceritakan kisah Thoth dan Osiris di Mesir, Quetzacoatal dan Viracocha di Benua Amerika, dan tradisi seluruh dunia telah memperkenalkan asal-usul peradaban kuno yang sampai saat ini masih menjadi misteri.

Phoenix diambil dari kata Yunani, bahasa awal berasal dari Mesir (PA- HANOK) yang artinya 'Rumah Idris'.


Sumber :
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=448635461836997&id=315974928436385
http://coretcoretane.blogspot.com/2014/04/kelebihan-atau-mukjizat-nabi-idris-as.html
http://fiper.mywibes.com/artikel/islami/mukjizat_nabi2/nabi_idris
http://www.untukku.com/artikel-untukku/kisah-nabi-allah-swt-nabi-idris-a-s-untukku.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Idris
https://www.merdeka.com/gaya/kisah-nabi-idris-as-yang-bikin-merinding-tentang-neraka-dan-kematian/nabi-pertama-yang-melihat-surga-dan-neraka.html
http://www.islamnyamuslim.com/2013/06/kisah-nabi-idris-as.html
http://alvinarea.blogspot.co.id/2011/07/kisah-nabi-idris-as.html
https://www.isains.com/2014/05/benarkah-nabi-idris-ilmuwan-yang.html

Wednesday, August 2, 2017

Chrisye menjadi Muallaf

Balada Seorang Musisi Yang Muallaf : Chrisye, Taufik Ismail dan Surat Yaasiin: 65

Rabu, 2 Agustus 2017 01:45

Suatu saat, Alm. Chrisye sang penyanyi legendaris Indonesia minta Taufiq Ismail untuk menuliskan syair religi untuk satu lagunya. Dan disanggupi sebulan.

Ternyata, minggu pertama macet, tidak ada ide. Minggu kedua macet, ketiga macet hingga menjelang hari terakhir masih juga tidak ada ide.

Taufiq gelisah dan berniat telpon Chrisye dan bilang, “Chris maaf, macet!”.


Namun di malam harinya, Taufiq mengaji. Ketika sampai ayat 65 surat Yaasiin dia berhenti. Makna ayat ini tentang Hari Pengadilan Akhir ini luar biasa, kata Taufiq.

Dan segera dia pindahkan pesan ayat tersebut ke dalam lirik-lirik lagu.

Ketika pita rekaman itu sudah di tangan Chrisye, terjadi hal yang tidak biasa.

Ketika berlatih di kamar, baru dua baris Chrisye menangis, mencoba lagi, menangis lagi. Dan begitu berkali-kali.
Menurut Chrisye, lirik yang dibuat adalah satu-satunya lirik paling dahsyat sepanjang karirnya.

Ada kekuatan misterius yang mencekam dan menggetarkan.
Setiap menyanyi dua baris, air mata sudah membanjir.

Yanti, istri Chrisye, sampai syok melihat hal tidak biasa tersebut.
Lirik lagu tersebut begitu merasuk kalbu dan menghadapkan kenyataan betapa manusia tidak berdaya ketika hari akhir tiba.


Sepanjang malam dia gelisah, lalu ditelponlah Taufiq dan diceritakan kegelisahannya.



Taufiq mengatakan bahwa lirik lagu tersebut diilhami surat Yaasiin: 65.

Disarankan kepada Chrisye, agar tenang.

Di studio rekaman hal itu terjadi lagi.


Chrisye mencoba, tetapi baru dua baris sudah menangis. Dan berulang kali hasilnya sama.
Erwin Gutawa yang menunggu sampai senewen.

Yanti lalu shalat untuk khusus mendoakannya.

Akhirnya dengan susah payah, Chrisye berhasil menyanyikannya hingga selesai.

Rekaman itu sekali jadi, tidak diulang karena Chrisye tak sanggup menyanyikannya lagi.
Isi surat YaSiin ayat 65 adalah sbb :.

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

" Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan."



MENURUT ISTRI ALMARHUM, SEJAK SAAT ITU CHRISYE YANG MUALLAF TIDAK PERNAH LAGI MENINGGALKAN SHOLAT DAN TIDAK PERNAH SANGGUP MENYANYIKAN LAGU ITU LAGI.

Crisye meninggal pd 30 Maret 2007....sakit kanker paru-paru....

(Berbagai sumber)



Sumber :
https://palembang.tribunnews.com/2017/08/02/balada-seorang-musisi-yang-muallaf-chrisye-taufik-ismail-dan-surat-yaasiin-65?page=2.

Haramnya Sebuah Sepatu dari Kulit Babi

Memang, sesuai fungsinya, sepatu digunakan sebagai alas kaki dan tidak masuk ke dalam tubuh manusia. Menurut syariat Islam, babi dengan sega...

Related Post