Saturday, May 27, 2017
Masjid Agung Sidoarjo
Pembangunan awal Masjid Jamik Sidoarjo atau terkadang disebut dengan penyempurnaan pertama Masjid Jamik Sidoarjo dilakukan oleh Bupati Tjokronegoro pada tahun 1862.
Kemudian pada tahun 1895, dilakukan penyempurnaan kedua Masjid Jamik Sidoarjo oleh Bupati RAA Tjondronegoro atau R. Adipati Pandji Tjondronegoro tepatnya pada hari Jumat, tanggal 19 Juli 1895 oleh selaku bupati Sidoarjo.
Tahun 1969 dilakukan pemugaran atau penyempurnaan ketiga oleh Bupati Soedarsono dan kemudian namanya berganti menjadi Masjid Agung Sidoarjo. Masjid Agung Sidoarjo mempunyai luas 2.115 meter persegi sehingga dapat menampung hingga 4.000 jamaah.
Pada tahun 1973 oleh Bupati H A Choedori Amir, dan pada tahun 1979 saat Sidoarjo dipimpin oleh Bupati H Soewandi serta pada tahun 2012 oleh Bupati H Saiful Ilah juga melakukan rehabilitasi atau penyempurnaan Masjid Agung Sidoarjo.
Masjid Agung Sidoarjo berada dekat alu-alun kota Sidoarjo tepatnya di jalan Sultan Agung. Masjid Agung Sidoarjo terdiri dari tiga lantai dengan tiang atau pilar besar serta lantai dari marmer. Konon berdasarkan beberapa artikel di Masjid Agung Sidoarjo terdapat Bencet atau jam matahari, yaitu berupa piringan logam (besi) berbentuk lingkaran dengan pusat lingkaran terdapat tiang sehingga akan terbentuk bayangan tiang oleh sorot matahari yang jatuh pada lingkaran logam sebagai penunjuk waktu sholat.
Sumber :
http://www.wisatasidoarjo.com/masjid-agung-sidoarjo/
https://www.facebook.com/MasjidAgungSidoarjo/
http://www.indoplaces.com/mod.php?mod=indonesia&op=view_region&cid=13®id=305
http://keluarga-tjondronegoro.blogspot.co.id/2013/11/masjid-agung-sidoarjo.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Haramnya Sebuah Sepatu dari Kulit Babi
Memang, sesuai fungsinya, sepatu digunakan sebagai alas kaki dan tidak masuk ke dalam tubuh manusia. Menurut syariat Islam, babi dengan sega...
No comments:
Post a Comment