Saturday, June 24, 2017

Golongan yang Selamat

Ramadhan ke-29

Tentunya manusia dalam hidup di dunia ini menginginkan menjadi manusia yang termasuk golongan yang selamat, yaitu yang selamat di dunia maupun di akhirat. Lalu umat manusia manusia mana yang termasuk golong yang selamat baik di dunia maupun selamat di akhirat.

Mari kita baca ayat Al-Quran dan hadist sebagai berikut. Semoga kita termasuk golongan yang selamat.


Surat Al Anbiya : 93
إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ ﴿٩٢﴾
وَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ كُلٌّ إِلَيْنَا رَاجِعُونَ ﴿٩٣﴾
فَمَن يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهِ وَإِنَّا لَهُ كَاتِبُونَ ﴿٩٤﴾

Artinya : “Sesungguhnya (agama tauhid) Ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah Aku. Dan mereka telah memotong-motong urusan (agama) mereka di antara mereka. kepada kamilah masing-masing golongan itu akan kembali. Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, Maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan Sesungguhnya kami menuliskan amalannya itu untuknya.” (QS. Al Anbiya : 92 – 94).



Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حَفِظَهُ الله تَعَالَى
عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :(( اِفْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً فَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارِ، وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً فَإِحْدَى وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَتَفْتَرِقَنَّ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَثِنْتَانِ وَسَبْعُوْنَ فِيْ النَّارِ )) قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ هُمْ ؟ قَالَ: ( اَلْجَمَاعَةُ ).

Dari Sahabat ‘Auf bin Mâlik Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ummat Yahudi berpecah-belah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan, maka hanya satu golongan yang masuk surga dan 70 (tujuh puluh) golongan masuk neraka. Ummat Nasrani berpecah-belah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan dan 71 (tujuh puluh satu) golongan masuk neraka dan hanya satu golongan yang masuk surga. Dan demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya, sungguh akan berpecah-belah ummatku menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, hanya satu (golongan) masuk surga dan 72 (tujuh puluh dua) golongan masuk neraka.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, ‘Wahai Rasûlullâh, ‘Siapakah mereka (satu golongan yang selamat) itu ?’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘al-Jamâ’ah.’”


Sumber :
https://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/makna-al-anbiyaa-93.htm#.WRPWgsYxXIU
https://almanhaj.or.id/3825-golongan-yang-selamat-hanya-satu.html
https://muslim.or.id/20917-jalan-golongan-yang-selamat.html

Saturday, June 17, 2017

Masjid Randu Surabaya


Masjid Nurul Huda atau yang lebih dikenal dnegan Masjid Randu Surabaya ini berlokasi di Randu Timur II No.7, Sidotopo Wetan, Kenjeran, Kota SBY, Jawa Timur 60128

Selain untuk ibadah sholat berjamaah, Masjid Randu Surabaya ini juga digunakan untuk kegiatan rutin Dzikir bersama oleh jama’ah SITQON Cabang Surabaya atau Silaturrahim Ikhwan Akhowat dan Simpatisan Thoriqoh Naqsyabandiyah, yang bertajuk “Khotmil Khwajagan” Thoriqoh Naqsyabandiyah Mudzhariyah Gersempal.

Kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap Malam Jum’at Wage untuk wilayah Surabaya.


Sumber :
http://petalokasi.org/Kota-Surabaya/Masjid-Randu-Surabaya-974716/

Tuesday, June 13, 2017

Masjid Pondok Mutiara Sidoarjo


Masjid Pondok Mutiara Sidoarjo terletak di Perumahan Pondok Mutiara, Banjarbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Masjid ini bersih dan rapi sehingga ibadah bisa menjadi tenang. Tempat parkir juga cukup untuk menampung jamaah.

Di masjid Pondok Mutiara Sidoarjo ini sering diadakan kajian rutin, diantaranya yaitu :

Oktober 2015, didakan Nasehat Keislaman Untuk Remaja atau disingkat menjadi Nasi Kare, yang diikuti oleh remaja putri dan remaja putra yang dilaksanakan di ruang utama masjid. Materi di sampaikan oleh Ust. Carlos Abu Hamzah. Kajian rutin ini diadakan pada sabtu pekan ke dua jam 16.00-17.30.

Desember 2016, diadakan Kajian ”Meraih Kejayaan Dalam Islam” bersama Ustadz Abdurrahman Thayyib, Lc pada pukul 09:30 (Pagi) di Masjid Pondok Mutiara Sidoarjo pada tanggal 18 Desember 2016 dengan tema : ”Meraih Kejayaan Dalam Islam”. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum, muslimin dan muslimat.

Juni 2017, dengan pemateri Ustadz Fachry Permana, alumni Ma'had Al-Furqan Al-Islamy Gresik, yang diadakan setiap hari Selasa, tanggal 18 Juni 2017, pukul 17:30 - 19:00, di Masjid Pondok Mutiara Sidoarjo, tepatnya jalan Mutiara Selatan.


Sumber :
http://nidaulfithrah.com/?p=1879
http://kajianmuslim.com/hadirilah-kajian-meraih-kejayaan-dalam-islam-bersama-ustadz-abdurrahman-thayyib-lc/
http://infodakwah.net/kajian/kajian-rutin-setiap-selasa-masjid-pondok-mutiara-sidoarjo.html

Monday, June 12, 2017

Al Qur'an

Ramadhan ke-17

Al Qur'an adalah kitab suci agama Islam yang diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam- sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu sekitar 23 tahun, atau tepatnya selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari.

Al-Qur'an merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad, sekaligus sebagai salah satu tanda dari kenabian, dan merupakan puncak dari seluruh pesan suci (wahyu) yang diturunkan oleh Allah sejak Nabi Adam dan diakhiri dengan Nabi Muhammad.

Al-Qur'an selain berisi cerita mengenai kisah bersejarah, menekankan pentingnya moral, digunakan bersama dengan hadits untuk menentukan hukum syari'ah, juga Al-Qur’an berisi dari Al-Qur’an sebagai petunjuk (sign). Al-Qur'an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat Hafsh. Dimana sekitar 1000 ayat berisi mengenai pengetahuan atau science.

Isi Al-Qur'an sejalan dengan pengetahuan (science), yaitu diantaranya adalah
  1. Galaksi 
  2. The Expanding Universe
  3. Matahari dan Bulan 
  4. Big Bang Theory
  5. Black Hole 
  6. Continental Drift
  7. Orbit
  8. Gunung
  9. Penyusutan Bumi
  10. Bumi 
  11. Hamparan Permukaan Bumi
  12. Lapisan Bumi
  13. Mineral Bumi
  14. Besi dari Langit
  15. Pembatas Air Lautan
  16. Api dalam Laut
  17. Kegelapan dalam Laut
  18. Arus dalam Laut
  19. Kekayaan dalam Laut
  20. Perahu Laksana Gunung

Meskipun begitu Al-Qur'an bukanlah buku science tapi merupakan buku sign, yaitu petunjuk dalam kehidupan, diantaranya adalah sebagai :
  1. Al-Furqan (Pembeda benar salah)
  2. Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)
  3. Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)
  4. Al-Hukm (Peraturan/hukum)
  5. Al-Hikmah (Kebijaksanaan)
  6. Al-Huda (Petunjuk)
  7. Al-Bayan (Penerang)
  8. Al-Busyra (Kabar gembira)
  9. Al-Basha'ir (Pedoman)
  10. Al-Balagh (Penyampaian/kabar)
Ibarat mesin atau peralatan lainnya, sebelum kita menggunakannya langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membaca manual book atau buku petunjuk cara menggunakannya. Sehingga kita dapat menggunakan mesin atau peralatan tersebut dengan baik dan benar serta selamat.

Begitu pula hidup, di dunia agar kita dapat hidup dengan baik dan benar serta selamat, maka manusia harus dapat membedakan hal mana yg baik dan mana yg buruk, manusia juga membutuhkan pedoman hidup agar hidup selaras dalam menyimbangkan kehidupan antar manusia, sehingga akan menghasilkan kesejahteraan, akhlak mulia dan peradaban bagi manusia. 

Ayat-ayat al-Qur'selain dihafalkan oleh sahabat-sahabat begitu wahyu diturunkan, oleh Nabi Muhammad juga diperintahkan kepada Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab untuk menulis ayat Al Qur'an, di pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang.

Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan.

Pada masa khalifah Abu Bakar, beberapa penghafal Al-Qur'an tewas akibat beberapa pertempuran. Lalu Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di antara para sahabat. Setelah terkumpul Al-Qur'an kemudian disusun secara rapi dalam satu mushaf.

Pada masa khalifah Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam cara pembacaan Al-Qur'an karena perbedaan dialek dari suku yang berbeda-beda. Oleh karena itu Utsman membuat sebuah mushaf standar yang ditulis dengan jenis penulisan yang baku. Standar Utsmani ini digunakan hingga saat sekarang sebagai standardisasi.

Dan untuk mencegah perselisihan umat Islam di masa depan, selain standarisasi tersebut, seluruh mushaf yang berbeda dengan standar diperintahkan untuk dimusnahkan atau dibakar. Sehingga diharapkan umat bersatu pada satu mushaf, dan tidak terjadi perpecahan dan perselisihan. Karena di dunia ini hanya ada 1 versi (version) Al-Quran, sedangkan yang beragam hanyalah terjemahan (translations). Sekali lagi version not translations.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an
https://id.wikipedia.org/wiki/Nuzulul_Qur%27an

Saturday, June 10, 2017

Masjid Agung Surabaya


Masjid Agung Surabaya atau Masjid Nasional Al Akbar merupakan masjid terbesar kedua di Indonesia dan terletak di Surabaya, tepatnya berada di samping Jalan Tol Surabaya-Porong. Masjid Agung Surabaya mempunyai dimensi panjang 147 meter dan lebar 128 meter, sehingga total luas bangunan Masjid Agung Surabaya sekitar 22.300 meter persegi.

Masjid Agung Surabaya mudah dikenali dengan ciri yang mencolok yaitu kubah besar dan dikelilingi 4 kubah kecil yang berwarna biru. Di sisi kanan terdapat satu menara yang mempunyai tinggi 99 meter.

Ciri khas lainnya adalah bentuk kubah Masjid Agung Surabaya menyerupai setengah telur dengan tinggi sekitar 27 meter. Dan ciri khas terakhir adalah pintu masuk ke dalam ruangan masjid tinggi dan besar dan mihrabnya adalah mihrab masjid terbesar di Indonesia.

Timeline dari Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya adalah sebagai berikut :

4 Agustus 1995 : awal mula dibangun
Pembangunan sempat dihentikan sementara waktu karena krisis moneter pembangunannya.
Tahun 1999 : pembangunan masjid dibangun lagi
10 November 2000 : diresmikan oleh Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid.
Tahun 2001 : pembangunan selesai.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Al-Akbar

Thursday, June 8, 2017

Atap Bumi yang Terpelihara

 Hikmah Ramadhan

وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًا وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ (٣٢)

Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kekuasaan Allah) itu.

(Al Qur’an, 21:32)


Radiasi matahari atau bintang lainnya terjadi terus menerus dipancarkan dan ini merupakan hal yang sangat mematikan, karena semburan panas energi tinggi yang disebut jilatan api matahari yang dipancarkan berkali-berkali oleh matahari dapat menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.

Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api matahari terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Hal ini bisa diamati 58 jam setelah kilatan atau jilatan api jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.

Namun bumi dam kehidupan di muka bumi tidak hancur karena terdapat atap bumi yang terpelihara, yaitu apa yang kita sebut sekarang ini sebagai sabuk Van Allen. Sabuk radiasi Van Allen merupakan sabuk partikel bermuatan (terdiri dari proton sangat bermuatan serta mampu menembus sampai satu milimeter timbal) pada ketinggian 1000 sampai 60.000 kilometer di atas permukaan Bumi yang ditopang oleh medan magnet bumi yang membentang 0,1-1,5 jari-jari bumi dari permukaan.


--

Mengungkap Kekuasaan Allah melalui Tanda-tanda Langit

Allah mengarahkan perhatian manusia kepada tanda-tanda kebesaran-Nya yang terpampang jelas di langit. Dalam Surat Al-Mulk ayat 3, Allah menjelaskan betapa langit diciptakan sebagai atap yang terpelihara, menutupi bumi dengan ketentuan dan kebijaksanaan-Nya yang sempurna. Namun, sayangnya, banyak orang yang terlalu sibuk dengan urusan duniawi hingga melupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang begitu mencolok di alam semesta.

Tanda-tanda kebesaran Allah yang tampak dalam fenomena alam, seperti matahari, bulan, awan, dan lainnya, seharusnya membangkitkan kekaguman dan penghormatan kita terhadap Sang Pencipta. Namun, seringkali pikiran dan hati manusia tertutup oleh kesibukan dan urusan duniawi sehingga mereka enggan melihat kebenaran yang begitu jelas.

Jika kita melihat dari ketinggian, seperti saat naik pesawat terbang, kita akan menyaksikan betapa langit yang terkuat itu melindungi bumi dengan sangat sempurna. Atmosfer bumi, bersama dengan struktur langit yang kokoh, menjaga kehidupan di bumi dari ancaman luar angkasa seperti meteor dan radiasi berbahaya. Allah telah menciptakan langit sebagai atap pelindung bagi mahluk-Nya, memastikan bahwa kehidupan di bumi tetap terjaga dan terlindungi.

Para ilmuwan juga mengakui keajaiban struktur langit yang melindungi bumi. Atmosfer bumi, dengan segala lapisan dan sabuk-sabuk pelindungnya, terkait erat dengan struktur inti bumi. Ini adalah bukti nyata kebijaksanaan dan kekuasaan Allah dalam menciptakan sistem yang teratur dan harmonis dalam alam semesta ini.

Namun, ironisnya, meskipun tanda-tanda kebesaran Allah begitu nyata di sekitar kita, masih banyak manusia yang enggan mengakui dan menghormati-Nya. Mereka terus sibuk dengan urusan duniawi mereka dan melupakan tujuan sejati penciptaan mereka: untuk mengenal dan beribadah kepada Sang Pencipta.

Oleh karena itu, mari kita merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah yang terpampang jelas di langit dan alam semesta ini. Marilah kita memperkuat iman kita dan menghormati-Nya dengan menyadari kebesaran-Nya yang tiada tara. Dan semoga dengan kesadaran ini, kita dapat hidup sesuai dengan tujuan mulia-Nya dan mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat.

--

Atap Bumi yang Terpelihara: Sabuk Radiasi Van Allen

Allah SWT dalam Al-Quran, Surat Al-Anbiya Ayat 32, menjelaskan tentang keberadaan langit sebagai atap yang terpelihara. Namun, meskipun radiasi yang dipancarkan oleh matahari atau bintang lainnya dapat menjadi ancaman yang mematikan bagi kehidupan di bumi, bumi dan kehidupan di muka bumi tetap terlindungi. Ini disebabkan oleh keberadaan sebuah fenomena alam yang menakjubkan yang kita kenal sebagai Sabuk Radiasi Van Allen.

Sabuk Radiasi Van Allen terletak pada ketinggian 1000 hingga 60.000 kilometer di atas permukaan bumi. Sabuk ini terdiri dari partikel bermuatan, termasuk proton yang sangat bermuatan, yang mampu menembus hingga satu milimeter timbal. Fenomena ini didukung oleh medan magnet bumi yang membentang 0,1 hingga 1,5 jari-jari bumi dari permukaan.

Radiasi yang dipancarkan oleh matahari, seperti jilatan api matahari, memiliki energi yang sangat tinggi dan dapat menghancurkan seluruh kehidupan di bumi jika tidak ada perlindungan yang memadai. Namun, berkat keberadaan Sabuk Radiasi Van Allen, bumi dan kehidupan di muka bumi tetap terlindungi dari ancaman ini.

Fenomena Sabuk Radiasi Van Allen ini adalah bukti nyata kebijaksanaan dan kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan sistem yang teratur dan harmonis dalam alam semesta ini. Meskipun radiasi matahari yang sangat mematikan dapat dipancarkan secara terus-menerus, bumi dan kehidupan di muka bumi tetap aman berkat perlindungan yang diberikan oleh Sabuk Radiasi Van Allen.

Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menghormati kebesaran Allah SWT dan menyadari bahwa segala sesuatu di alam semesta ini diciptakan dengan tujuan yang bermakna. Semoga dengan memahami dan menghargai kebesaran-Nya, kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat.

--

Sumber :
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-anbiya-ayat-21-35.html#sthash.1IWQbtNS.dpuf
http://ardiyansyah.com/2016/09/7-lapis-langit-dan-sabuk-van-allen.html
http://www.taufanyanuar.com/2017/05/sabuk-radiasi-van-allen.html
https://kalam.sindonews.com/ayat/32/21/al-anbiya-ayat-32
https://ardiyansyah.com/7-lapis-langit-dan-sabuk-van-allen/

Saturday, June 3, 2017

Masjid Nurul Yaqin Sidoarjo

Setelah exit tol Sidoarjo jika ingin rehat sejenak sambil menunaikan ibadah sholat, bisa mampir di masjid sekitar jalan Ponti, yaitu dari exit tol lurus, kemudian ada bundaran air mancur Taman Pinang Indah belok kiri. Kemudian ada pertigaan lampu merah belok kiri lagi, dari sana posisi Masjid sudah dapat diketahui.


Masjid Nurul Yaqin Sidoarjo terletak di Perum Pondok Blok AG RT37 RW9, Jati, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61252, Indonesia. Saat kota Sidoarjo punya gawe Istighosah Kubro PWNU Jawa Timur, bulan April 2017 lalu, Masjid Nurul Yaqin mampu menampung parkir peserta dengan kapasitas 500 sepeda motor.

Takmir Masjid Nurul Yaqin Pondok Jati ini pernah dikoordinir oleh Irianto, yaitu pilot pesawat AirAsia QZ 8501 yang mengalami kecelakaan. Selain menjadi takmir Masjid Nurul Yaqin, Irianto juga merupakan Ketua RT 39 RW 9 dilingkungan rumahnya di perumahan Pondok Jati Sidoarjo.


Sumber :
https://websta.me/location/1015564977
https://www.facebook.com/pages/Masjid-Nurul-Yaqin-pondokjati-Sidoarjo/277201615640198
http://www.suarasurabaya.net/mobile/kelanakota/detail/2017/186808-Istighosah-Kubro-PWNU-Jawa-Timur,-Ini-Lokasi-Parkirnya
http://beritajatim.com/peristiwa/227172/irianto_pilot_airasia_takmir_masjid_pondok_jati_sidoarjo.html
http://news.detik.com/berita/2788497/airasia-qz8501-hilang-pilot-iriyanto-pengurus-masjid-dan-rajin-ibadah/2

Thursday, June 1, 2017

Masjid Al-Abror Sidoarjo


Masjid Al-Abror Sidoarjo mulai dibangun tahun 1678 oleh Mbah Mulyadi dengan dibantu Musa, Badria, dan Salim. Konon Mbah Mulyadi merupakan anggota pasukan Tronojoyo yang melarikan diri ke Sidoarjo.

Masjid Al-Abror disebut dengan masjid tiban karena Mbah Mulyadi awalnya menemukan pondasi gundukan tanah yang kemudian digunakan untuk membangun masjid di atas pondasi itu.


Sebelum Masjid Agung Sidoarjo dan Alun-alun kota Sidoarjo yang sekarang, dahulu Masjid Al-Abror merupakan ikon pemerintahan Sidoarjo dengan Alun-alunnya berada di Pasar Lama (sekarang kompleks Matahari Store).

Tahun 1859, Masjid Al-Abror dilakukan renovasi untuk pertama kali, oleh Bupati Sidokare (sebelum menjadi Sidoarjo) yaitu Bupati Raden Notopuro (Tjokronegoro). Tahun 2009, Masjid Al-Abror juga dilakukan renovasi kembali oleh Bupati Sidoarjo saat itu yaitu Bupati Win Hendrarso.

Masjid Al-Abror terletak di Kelurahan Kauman, yang terdiri dari dua lantai dengan warna dominan hijau muda. Masjid yang kita saksikan sekarang sudah mengalami banyak perubahan. Mulai atap, pilar penyangga, mimbar, tembok, hingga fondasi. Namun nuansa Timur Tengah tetap dijaga.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kemudian menetapkan Al-Abror sebagai kawasan wisata religi sehingga kawasan tersebut ditata termasuk penertiban stan dan bangunan di depan masjid, terutama bangunan dan stan pedagang yang berdiri menghalangi masjid dengan dua menara itu.


Sumber :
http://www.jawapos.com/read/2017/01/30/105954/masjid-al-abror-sidoarjo-dan-gerbang-saling-tegur-sapa
https://m.tempo.co/read/news/2015/06/29/155679163/kisah-masjid-al-abror-tertua-di-sidoarjo-berusia-300-tahun
http://www.kompasiana.com/mawan.sidarta/al-abror-masjid-tertua-dan-bersejarah-di-sidoarjo_552cc4a66ea83454148b456a

Alasan Reza Rahadian Menjadi Mualaf

Reza Rahadian mengungkapkan transisi keyakinan yang ia alami dari Kristen ke Islam. Ada proses di balik keputusan Reza untuk berpindah agama...

Related Post