Thursday, June 8, 2017

Atap Bumi yang Terpelihara

 Hikmah Ramadhan

وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًا وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ (٣٢)

Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kekuasaan Allah) itu.

(Al Qur’an, 21:32)


Radiasi matahari atau bintang lainnya terjadi terus menerus dipancarkan dan ini merupakan hal yang sangat mematikan, karena semburan panas energi tinggi yang disebut jilatan api matahari yang dipancarkan berkali-berkali oleh matahari dapat menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.

Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api matahari terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Hal ini bisa diamati 58 jam setelah kilatan atau jilatan api jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.

Namun bumi dam kehidupan di muka bumi tidak hancur karena terdapat atap bumi yang terpelihara, yaitu apa yang kita sebut sekarang ini sebagai sabuk Van Allen. Sabuk radiasi Van Allen merupakan sabuk partikel bermuatan (terdiri dari proton sangat bermuatan serta mampu menembus sampai satu milimeter timbal) pada ketinggian 1000 sampai 60.000 kilometer di atas permukaan Bumi yang ditopang oleh medan magnet bumi yang membentang 0,1-1,5 jari-jari bumi dari permukaan.


--

Mengungkap Kekuasaan Allah melalui Tanda-tanda Langit

Allah mengarahkan perhatian manusia kepada tanda-tanda kebesaran-Nya yang terpampang jelas di langit. Dalam Surat Al-Mulk ayat 3, Allah menjelaskan betapa langit diciptakan sebagai atap yang terpelihara, menutupi bumi dengan ketentuan dan kebijaksanaan-Nya yang sempurna. Namun, sayangnya, banyak orang yang terlalu sibuk dengan urusan duniawi hingga melupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang begitu mencolok di alam semesta.

Tanda-tanda kebesaran Allah yang tampak dalam fenomena alam, seperti matahari, bulan, awan, dan lainnya, seharusnya membangkitkan kekaguman dan penghormatan kita terhadap Sang Pencipta. Namun, seringkali pikiran dan hati manusia tertutup oleh kesibukan dan urusan duniawi sehingga mereka enggan melihat kebenaran yang begitu jelas.

Jika kita melihat dari ketinggian, seperti saat naik pesawat terbang, kita akan menyaksikan betapa langit yang terkuat itu melindungi bumi dengan sangat sempurna. Atmosfer bumi, bersama dengan struktur langit yang kokoh, menjaga kehidupan di bumi dari ancaman luar angkasa seperti meteor dan radiasi berbahaya. Allah telah menciptakan langit sebagai atap pelindung bagi mahluk-Nya, memastikan bahwa kehidupan di bumi tetap terjaga dan terlindungi.

Para ilmuwan juga mengakui keajaiban struktur langit yang melindungi bumi. Atmosfer bumi, dengan segala lapisan dan sabuk-sabuk pelindungnya, terkait erat dengan struktur inti bumi. Ini adalah bukti nyata kebijaksanaan dan kekuasaan Allah dalam menciptakan sistem yang teratur dan harmonis dalam alam semesta ini.

Namun, ironisnya, meskipun tanda-tanda kebesaran Allah begitu nyata di sekitar kita, masih banyak manusia yang enggan mengakui dan menghormati-Nya. Mereka terus sibuk dengan urusan duniawi mereka dan melupakan tujuan sejati penciptaan mereka: untuk mengenal dan beribadah kepada Sang Pencipta.

Oleh karena itu, mari kita merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah yang terpampang jelas di langit dan alam semesta ini. Marilah kita memperkuat iman kita dan menghormati-Nya dengan menyadari kebesaran-Nya yang tiada tara. Dan semoga dengan kesadaran ini, kita dapat hidup sesuai dengan tujuan mulia-Nya dan mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat.

--

Atap Bumi yang Terpelihara: Sabuk Radiasi Van Allen

Allah SWT dalam Al-Quran, Surat Al-Anbiya Ayat 32, menjelaskan tentang keberadaan langit sebagai atap yang terpelihara. Namun, meskipun radiasi yang dipancarkan oleh matahari atau bintang lainnya dapat menjadi ancaman yang mematikan bagi kehidupan di bumi, bumi dan kehidupan di muka bumi tetap terlindungi. Ini disebabkan oleh keberadaan sebuah fenomena alam yang menakjubkan yang kita kenal sebagai Sabuk Radiasi Van Allen.

Sabuk Radiasi Van Allen terletak pada ketinggian 1000 hingga 60.000 kilometer di atas permukaan bumi. Sabuk ini terdiri dari partikel bermuatan, termasuk proton yang sangat bermuatan, yang mampu menembus hingga satu milimeter timbal. Fenomena ini didukung oleh medan magnet bumi yang membentang 0,1 hingga 1,5 jari-jari bumi dari permukaan.

Radiasi yang dipancarkan oleh matahari, seperti jilatan api matahari, memiliki energi yang sangat tinggi dan dapat menghancurkan seluruh kehidupan di bumi jika tidak ada perlindungan yang memadai. Namun, berkat keberadaan Sabuk Radiasi Van Allen, bumi dan kehidupan di muka bumi tetap terlindungi dari ancaman ini.

Fenomena Sabuk Radiasi Van Allen ini adalah bukti nyata kebijaksanaan dan kekuasaan Allah SWT dalam menciptakan sistem yang teratur dan harmonis dalam alam semesta ini. Meskipun radiasi matahari yang sangat mematikan dapat dipancarkan secara terus-menerus, bumi dan kehidupan di muka bumi tetap aman berkat perlindungan yang diberikan oleh Sabuk Radiasi Van Allen.

Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menghormati kebesaran Allah SWT dan menyadari bahwa segala sesuatu di alam semesta ini diciptakan dengan tujuan yang bermakna. Semoga dengan memahami dan menghargai kebesaran-Nya, kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat.

--

Sumber :
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-anbiya-ayat-21-35.html#sthash.1IWQbtNS.dpuf
http://ardiyansyah.com/2016/09/7-lapis-langit-dan-sabuk-van-allen.html
http://www.taufanyanuar.com/2017/05/sabuk-radiasi-van-allen.html
https://kalam.sindonews.com/ayat/32/21/al-anbiya-ayat-32
https://ardiyansyah.com/7-lapis-langit-dan-sabuk-van-allen/

No comments:

Post a Comment

Nathalie Holscher Jadi Mualaf

Awal Mula Nathalie Holscher Jadi Mualaf. Bukan karena menikah dengan Sule, ternyata ini awal kisah Nathalie Holscher menjadi mualaf. Nathali...

Related Post