Ramadhan-15
وَهُوَ
الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ
أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا
And
it is He who has released [simultaneously] the two seas, one fresh and
sweet and one salty and bitter, and He placed between them a barrier and
prohibiting partition.
Dan
Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar
lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara
keduanya dinding dan batas yang menghalangi.
(QS. Al-Furqan : 53)
Dua
lautan yang memiliki dua jenis air yang berbeda rasanya, ada air tawar
lagi segar (‘adzbun furat) dan ada air yang asin lagi pahit (milhun
ujaj). Kedua jenis air ini berada pada satu lokasi yang memisahkan
antara laut dan sungai.
Apabila mendekat ke laut maka
kadar garamnya bertambah; dan apabila mendekat ke sungai kadar garamnya
berkurang sehingga ia menjadi tawar dan segar. Tingkat kadar garam
tertentu memungkinkan hewan-hewan seperti ikan dapat hidup di dalamnya;
sementara makhluk lain semisal manusia pun dapat menikmati air tersebut
yang tidak mengandung garam.
Dalam ayat tersebut
digunakan istilah barzakh yang berarti pemisah atau pembatas; atau dalam
istilah populernya disebut mixed water area. Area ini berfungsi untuk
mencegah terjadinya percampuran kedua jenis air itu, tawar dan asin.
Meski
kedua jenis air itu bersatu, pada hakikatnya keduanya tidak bercampur.
Masing-masing mengalir pada alirannya seakan-akan ada garis pemisah yang
jelas (barzakh). Maka, tidak heran jika kadangkala air di permukaan
laut terasa asin sedangkan di dasarnya terasa tawar; atau sebaliknya.
Sehingga
kita bisa melihat satu laut ditemukan dua warna yang berbeda. Selat
Gibraltar yang menghubungkan antara Lautan Mediterania dan Samudera
Atlantik serta memisahkan Spanyol dan Maroko.
Di Selat
Gibraltar itu terdapat pertemuan dua jenis laut yang berbeda warna.
Seperti ada garis pembatas yang memisahkan keduanya. Satu bagian
berwarna biru agak gelap dan pada bagian lain tampak lebih terang.
William
W Hay, ahli kelautan dan guru besar Ilmu Bumi di Universitas Colorado,
Boulder, AS dan mantan dekan Sekolah Kelautan Rosentiel dan Sains
Atmosfer di Universitas Miami, Florida AS, serta Prof Dorja Rao, seorang
spesialis di Geologi Kelautan dan dosen di Universitas King Abdul-Aziz,
Jeddah, air laut yang terletak di selat Gibraltar tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda, baik dari kadar garamnya, suhu maupun
kerapatan air laut.
Kedua laut itu dibatasi oleh
dinding pemisah. Bukan dalam bentuk dinding tebal, pembatasnya adalah
air laut itu sendiri. Dinding pemisah itu bergerak di antara dua lautan
dan dinamakan dengan front (jabhah) yang memisahkan antara dua pasukan.
Dengan adanya pemisah ini setiap lautan memelihara karakteristiknya
sehingga sesuai dengan makhluk hidup (ekosistem) yang tinggal di
lingkungan itu.
Air laut berbeda-beda kondisinya satu
dengan yang lain, baik dalam hal kadar garam, temperatur, berat jenis,
dan jenis biota lautnya. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa perbedaan
karakter tersebut mendeterminasi satu lautan dengan yang lainnya.
Studi
yang mendalam tentang karakteristik lautan menyingkap adanya
lapisan-lapisan air pembatas yang memisahkan antara lautan-lautan yang
berbeda-beda, dan berfungsi memelihara karakteristik khas setiap lautan
dalam hal kadar berat jenis, kadar garam, biota laut, suhu, dan
kemampuan melarutkan oksigen.
Fungsi batas-batas laut
tersebut dalam ‘mengolah’ aliran air laut yang menyeberang dari satu
laut ke laut yang lain sehingga laut yang satu tidak melampaui laut yang
lain. Dengan demikian lautan-lautan tersebut tidak bercampur aduk
karena setiap lautan menjaga karakteristiknya masing-masing dan
batas-batas wilayahnya karena adanya pembatas-pembatas tersebut.
Dan
karena adanya dinding pemisah dan perbedaan warna itu pula, maka hewan
yang hidup di laut bewarna kebiruan dan asin, tak bisa hidup di laut
yang airnya dengan rasa tawar. Demikian pula sebaliknya.
Sumber :
http://quran.com/25/53
http://sultonimubin.blogspot.co.id/2013/01/al-furqan-ayat-51-60-dan-terjemah.html
http://mihrabia.blogspot.co.id/2010/11/kajian-surat-al-furqan-53-62.html
https://kerendanunik.wordpress.com/2012/02/28/keajaiban-laut-dua-warna/