Sunday, September 19, 2021

Jangan Pelit Ilmu

Alasan Jangan Menyembunyikan dan Pelit Ilmu

Senin, 20 September 2021 | 10:08 WIB


Umat Islam dianjurkan untuk menyebarkan ilmu yang dimiliki kepada khalayak luas. Artinya, kita jangan menyembunyikan dan pelit ilmu yang kita ketahui.

Bahkan ilmu yang bermanfaat dapat menjadi amal yang tak terputus pahalanya, meski yang bersangkutan telah wafat. Hal ini berbeda dengan yang biasa terjadi pada umat Bani Israel.

Islam memerintahkan umatnya untuk menyebarkan ilmu yang dia miliki, meskipun ilmu itu hanya sedikit. Rasulullah SAW bersabda: 


بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً

“Ballighu anni walaw ayah.”


Yang artinya, “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.”  Dalam hadits lainnya dijelaskan: 


نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ غَيْرَهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ  

 “Nadharallahu imran sami’a minna haditsan fahafizhahu hatta yuballighagu ghairahu farubba haamili fiqhin ila man huwa afqahu minhu wa rubba haamili fiqhin laisa bifaqihin.” 


Yang artinya, “Allah akan menceriakan seorang hamba yang telah mendengar dari kami sebuah hadis dan dia menghafalnya hingga dia menyampaikannya pada orang lain. Bisa jadi pembawa fikih itu ke orang yang lebih fakih darinya dan bisa saja pembawa fikih itu bukanlah seorang fakih (orang yang paham).” 


Syekh Aidh Al Qarni dalam buku Sentuhan Spiritual menjelaskan bahwa menyembunyikan ilmu dan tidak menyebarkannya kepada orang lain adalah di antara ciri khas Bani Israel.

Hal ini adalah kebiasaan kaum Bani Israel yang dimurkai Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 159: 


إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَىٰ مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ ۙ أُولَٰئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ

“Innalladzina yaktumuna maa anzalna minal-bayyinaati wal-huda min ba’di maa bayyannahu linnasi fil-kitabi ulaa-ika yal’anuhumullahu wa yal’anuhumulla’inun.” 


Yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.”  


Sumber :

https://www.sahijab.com/update/4977-alasan-jangan-menyembunyikan-dan-pelit-ilmu?page=all

Saturday, September 11, 2021

Franck Ribery Temukan Ketenangan dalam Islam

Lewati Ujian Berat, Franck Ribery Temukan Ketenangan dalam Islam

Jum'at, 10 September 2021, 15:09 WIB

PERJALANAN hidup Franck Ribery penuh dengan ujian. Namun, pada akhirnya dia menemukan ketenangan setelah memeluk Islam. 

Terlahir di Boulogne-sur-Mer, Prancis, Ribery dibesarkan di lingkungan berpenghasilan rendah di pinggiran kota. Situasi itu membuatnya hidup dalam ekonomi yang serbasulit. 

Bukan itu saja, ujian hidup Ribery bertambah ketika dia berusia dua tahun. Di usia tersebut dia dan keluarganya mengalami kecelakaan mobil di kota kelahirannya. Mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan truk. 

Insiden tersebut membuatnya cedera wajah serius. Sampai-sampai, dia harus mendapatkan lebih dari seratus jahitan pada wajahnya dan meninggalkan dua bekas luka panjang di sisi kanan wajahnya, dan satu lagi di alisnya.

Beranjak dewasa, Ribery sempat bekerja kuli bangunan bersama dengan ayahnya. Dia mengenang kondisi sulit tersebut sebagai pengalaman belajar. 

Pada 2002, Ribery memutuskan menjadi mualaf ketika bermain untuk klub kasta kedua Liga Prancis, Ales. Keimanannya semakin kental sejak dia menikahi Wahiba Belhami, perempuan Prancis keturunan Alzajair, pada 2006.

“Agama hal pribadi saya. Saya mukmin karena saya masuk Islam. Saya lebih kuat secara mental dan fisik sekarang,” kata Ribery mengisahkan tentang pernikahannya itu, dikutip dari Sportzion, beberapa waktu lalu.

“Agama tidak mengubah jati diri dan persepsi saya terhadap dunia. Saya salat lima kali sehari. Saya lakukan itu agar terbebas dan saya merasa lebih tenang setelah itu,” kata Ribery.

Sebagai muslim, Ribery berusaha taat menjalani ajaran agamanya. Salah satunya dia menjauhi minuman beralkohol. Keteguhannya itu terekam saat dia berseragam Bayern Munchen, dia menjauhi rekan-rekannya yang merayakan pesta juara dengan minuman beralkohol. 

Bahkan saat timnya menang dan merayakan dengan minum minuman beralkhol, pemilik nama lengkap Franck Henry Pierre Ribery itu lebih memilih menolaknya.

Kini, di usia 38 tahun, Ribery tampaknya belum mau pensiun. Dia memilih melanjutkan karier di klub promosi Liga Italia, Salernitana. 

Di Salerno, dia menandatangani kontrak berdurasi setahun, dan akan menerima gaji 1,5 juta euro (Rp25,3 miliar). 


Sumber :

https://www.sportstars.id/read/lewati-ujian-berat-franck-ribery-temukan-ketenangan-dalam-islam-zzS527?page=1

Haramnya Sebuah Sepatu dari Kulit Babi

Memang, sesuai fungsinya, sepatu digunakan sebagai alas kaki dan tidak masuk ke dalam tubuh manusia. Menurut syariat Islam, babi dengan sega...

Related Post