Monday, December 28, 2020

Wisata Halal

Wisata Halal? Apa sih Artinya?

13 APRIL 2019

   

Beberapa waktu lalu, Indonesia berhasil merebut posisi teratas dalam indeks Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019.

"Setelah sebelumnya berada di peringkat kedua, tahun ini Indonesia menduduki posisi pertama dalam GMTI 2019, bersama dengan Malaysia, dengan skor 78," ujar Fazal Bahardeen, CEO Crescent rating dan halal Trip yang dikutip dari Kompas.com

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, juga mengapresiasi Mastercard–Crescent Global Muslim Travel Index yang memberikan penilaian tertinggi pada Indonesia. “Akhirnya, target yang kita impikan sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia tercapai. Ini membuktikan untuk mencapai kemenangan harus direncanakan,” kata Menpar Arief Yahya yang dikutip dari AntaraNews.

Mungkin beberapa orang masih bingung atau bahkan belum tahu apa yang dimaksud dengan Wisata Halal. Banyak perdebatan antara netizen tentang arti dari wisata halal itu sendiri, ada yang beranggapan bahwa tempat yang akan menjadi tujuan wisata halal harus sepenuhnya mengikuti hukum-hukum Islam. Ternyata tidak seperti itu kawan, berikut adalah penjelasan arti dari wisata halal.

Dikutip dari studipariwisata.com, Pariwisata/wisata halal adalah bagian dari industri pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan Muslim. Pelayanan wisatawan dalam pariwisata halal merujuk pada aturan-aturan Islam.

Contoh konsep wisata halal seperti setiap produk dan jasa dirancang untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan muslim. Mulai dari restoran halal (tidak menjual makanan/minuman non-halal), penginapan halal, dan sebagainya.

Ketentuan ini berlaku secara universal di seluruh negara.


Indikator wisata halal

Sebuah tujuan wisata dapat dikatakan sebagai wisata halal adalah harus memenuhi kebutuhan utama wisatawan muslim, seperti dikutip dari Crescent Rating, selaku perusahaan yang berfokus pada pengembangan wisata halal yang pernah melakukan studi di 130 negara, menunjukan 6 kebutuhan pokok wisatawan muslim, yaitu:

  • Makanan halal. Bebas alkohol, daging babi, dan sejenisnya.
  • Tersedianya fasilitas ibadah
  • Kamar mandi dengan air untuk wudhu.
  • Pelayanan saat bulan Ramadhan, misalnya santapan berbuka dan sahur.
  • Pencantuman label non-halal apabila ada makanan yang tidak halal.
  • Fasilitas rekreasi yang menjaga privasi, tidak bercampur-baur secara bebas.

Sedangkan Global Muslim Travel Index (GMTI), sebuah standar yang disusun oleh Crescent Rating pun berhasil mengidentifikasi standar wisata halal di dunia sebagai berikut:


Destinasi Ramah Keluarga:

  • Tujuan wisata harus ramah keluarga dan anak-anak.
  • Keamanan umum bagi wisatawan muslim.
  • Jumlah kedatangan wisatawan muslim yang cukup ramai.
  • Layanan dan Fasilitas di Destinasi yang Ramah Muslim (Muslim-Friendly):
  • Pilihan makanan yang terjamin kehalalannya.
  • Akses ibadah yang mudah dan baik kondisinya.
  • Fasilitas di bandara yang ramah muslim.
  • Opsi akomodasi yang memadai.
  • Kesadaran Halal dan Pemasaran Destinasi:
  • Kemudahan komunikasi.
  • Jangkauan dan kesadaran kebutuhan wisatawan muslim.
  • Konektivitas transportasi udara.
  • Persyaratan visa.
  • Peluang Wisata Halal


Pada sebuah laporan yang diterbitkan oleh “World Travel Market” di London, Inggris pada tahun 2007 menyebutkan bahwa potensi wisata halal sangat besar dari sisi ekonomi. “The Economist” juga menyebut prospek yang besar bagi industri wisata halal. Tak hanya berhubungan dengan prosuk halal (makanan atau minuman non-alkohol), namun juga layanan yang berhubungan dengan interaksi antara wisatawan laki-laki dan perempuan.

--

Sumber : 

Wisataperadaban.com, Studipariwisata.com, https://disbudpar.acehprov.go.id, Kompas, AntaraNews.

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/04/13/wisata-halal-apa-sih-artinya

Thursday, December 3, 2020

Alasan Muhammadiyah Mengharamkan Rokok

Ini Alasan Muhammadiyah Mengharamkan Rokok

29 Aug 2017


Center for Health Economics and Policy Studies (CHEPS) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia bekerja sama dengan Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Indonesia Institute for Social Development (IISD) mengadakan Diskusi Publik "Harga Rokok dan Kemiskinan: Pandangan Pemuka Agama". Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menjadi pembicara dalam diskusi ini.

Anwar mengatakan, organisasinya mengharamkan rokok karena berdampak buruk bagi kesehatan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. "Menghukumi sesuatu yang belum jelas perlu dua pendekatan, yaitu syariah dan ilmiah. Dalam pendekatan syariah, Allah menghalalkan segala sesuatu yang baik dan mengharamkan yang buruk," kata Anwar dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Selasa (29/8).

Anwar mengatakan, untuk mengetahui apakah rokok merupakan barang yang baik atau buruk, sementara dalam Alquran tidak ada ayat tentang rokok, maka perlu dilakukan kajian yang mendalam secara empiris. Dia menyebutkan, hasil penelitian para ilmuwan menyatakan rokok mengandung zat-zat yang berbahaya. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan epidemik rokok telah menyebabkan 4,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit karena rokok.

"Bila pengendalian tembakau tidak dilakukan dengan baik, WHO menyatakan bisa mengancam delapan juta nyawa per tahun," ujarnya lagi. Islam sendiri, kata Anwar, mengajarkan umatnya agar dalam melakukan kegiatan konsumsi tidak menjatuhkan diri dalam kebinasaan apalagi kematian.

Salah satu hadis juga melarang mengonsumsi barang yang memabukkan dan melemahkan fisik. "Islam juga melarang perilaku boros dan menghambur-hamburkan orang. Orang yang boros adalah sahabat setan," ujarnya pula.

Selain Anwar sebagai pembicara kunci, pembicara lain yang hadir adalah Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt Bambang H Wijaya, Bendahara Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Ida I Dewa Gede Ngurah Utama, Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Soesatyo, dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Mukhaer Pakkana. "Umat Islam juga diajarkan untuk memikirkan orang lain. Tidak boleh mencelakai diri sendiri maupun orang lain," kata Anwar, menambahkan.


Sumber :

https://republika.co.id/berita/nasional/umum/17/08/29/ovfq4u-ini-alasan-muhammadiyah-mengharamkan-rokok

Wednesday, November 11, 2020

Pemulung yang Viral Ngaji di Trotoar

Akbar Pemulung yang Viral Ngaji di Trotoar Akan Dibawa ke Pesantren Syekh Ali Jaber

Rabu, 11 Nov 2020 13:55 WIB

Ulama Syekh Ali Jaber akhirnya bertatap muka langsung dengan Muhammad Al Gifari (17), pemulung yang viral karena tengah berteduh sambil mengaji di trotoar Jalan Braga, Bandung.

Pertemuan keduanya berlangsung di Muslimah Center Nuurun Nisa, Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (11/11/2020). Syekh Ali Jaber langsung memeluk Akbar karena tak menyangka bakal datang ke tempat tersebut.

Dalam kesempatan itu, Syekh Ali Jaber mengatakan akan memboyong Akbar ke pesantren miliknya di Cipanas, Kabupaten Bogor. Di sana, Akbar bakal digembleng menjadi Ahlul Quran.

"Saya punya firasat Muhammad Gifari menjadi iman besar, akan dibina di pesantren saya yang ada di Cipanas agar Akbar jadi Ahlul Quran karena kita tahu remaja zaman sekarang tenggelam dalam dunia maya," ungkap Syekh Ali Jaber.

Tak hanya itu, sang pendakwah juga bakal mengajak Akbar untuk beribadah umrah sekaligus mengenalkan Akbar ke imam besar di Arab Saudi. Syekh juga bakal menjadikan Akbar anak angkatnya.

"Pada bulan Desember ini akan dibawa, beliau bersama saya umroh. Saya ingin kenalkan dia ke imam besar di tanah suci. Saya juga sudah punya niat mengangkat Akbar menjadi anak angkat, kami akan bina dan penuhi semua kebutuhan dia," tuturnya.

Syekh Ali Jaber mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan perhatian lebih kepada mereka yang mencintai Al Quran.

"Saya belajar dari guru saya, siapapun mencintai Al Quran apapun kemampuannya, kalau dia mencintai Al Quran kasih perhatian sebesar-besarnya biar kemampuan terbatas. Kasih sepenuhnya perhatian karena pencinta Al Quran dia dicintai Allah SWT," katanya.

Di tempat yang sama, Muzammil Hasballah, hafiz dan qariah Al Quran asal Aceh yang juga bertemu dengan Akbar, mengaku terharu mengaku terharu masih ada generasi muda yang menaruh perhatian pada agama dan tak lupa mengaji dalam keadaan sulit sekalipun.

"Allah pilih dengan takdir berkah Al Quran sampai akhirnya dikenal masyarakat. Begitulah berkah Al Quran yang dijanjikan Allah SWT, tidak hanya di akhirat, tapi langsung di dunia juga," ungkap Muzammil kepada detikcom.

Ia berharap Akbar tetap rendah diri dan niatnya selalu dijaga agar tidak tergiur godaan duniawi. "Niatnya dijaga agar terus Lillahi Ta'ala. Memang dikenal orang banyak itu akan jadi godaan buat kita, mudah-mudahan bisa dilalui. Kita saling mendoakan yang terbaik," katanya.


Sumber :

https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5250545/akbar-pemulung-yang-viral-ngaji-di-trotoar-akan-dibawa-ke-pesantren-syekh-ali-jaber

Tuesday, September 15, 2020

Adrianus Syahadat Usai Diskusi Kisah Nabi dan Rasul

Mualaf Adrianus, Syahadat Usai Diskusi Kisah Nabi dan Rasul


Selasa 08 Sep 2020 05:50 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, Adrianus merupakan seorang maha siswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu, Sulawesi Tengah. Sejak 16 Oktober 2019, lelaki berusia 23 tahun itu telah resmi memeluk agama baru, yakni Islam. Sebelumnya, dia tumbuh besar dalam lingkungan keluarga dan pendidikan non- Muslim.

Melalui akun Youtube pribadinya, Adrianus menuturkan kisah perjalanan hidupnya sehingga dapat menemukan cahaya Islam. Baginya, keputusan untuk menjadi Muslim harus dilalui dengan penuh perjuangan. Banyak lika-liku yang membuat kalbu dan pikirannya terganjal. Bagaimanapun, semua kendala itu, atas izin Allah SWT, dapat di atasinya. Hatinya mantap memeluk agama tauhid.

Ayah dan ibu kandung Adrianus merupakan orang-orang yang taat beragama non-Islam. Maka di tempat asalnya, Desa Pasangkayu, Sulawesi Barat, dia pun digembleng di lembaga pendidikan non-Muslim. Akan tetapi, takdir membuatnya bertemu dengan sosok-sosok Muslim. Bahkan, waktu itu dirinya pernah sangat dekat dengan seorang guru agama Islam.

Hingga kelas I SMP, Adrianus sebenarnya seorang anak yang pemalu. Dia mulai menjadi lebih terbuka dalam bergaul ketika kelas dua SMP. Saat itu, dia dekat dengan guru agama Islam. Meski berbeda agama, sang guru memperlakukannya dengan sangat baik.

Karena kebaikan sang guru dalam interaksi mereka sehari-hari, Adrianus menjadi tertarik untuk mengikuti kegiatan di masjid sekolah. Setiap masjid sekolah menyelenggarakan kegiatan, Adrianus tak sungkan untuk ikut serta. Dia juga sering membersihkan teras masjid dan lebih suka dekat dengan masjid dibandingkan dengan tempat ibadahnya sendiri saat itu.

Meski sering bergaul dengan teman-temannya yang Muslim, ketika di sekolah, Adrianus tetap beribadah sesuai agamanya saat itu. Sebagai remaja, dia pernah melakukan kenakalan seperti membolos dari sekolah. Hingga satu pekan lamanya, dia tidak masuk sekolah dan tanpa ada keterangan atau surat izin.

Karena hal itu, nilai sekolahnya jatuh dan dia tidak dapat naik kelas. Namun, guru agama Islam mengetahui kondisi Adrianus yang sesungguhnya serta perilaku Adrianus yang baik. Oleh karena itu, sang guru membantunya untuk berbicara kepada kepala sekolah. Kepala sekolah kemudian mengizinkan Adrianus naik kelas.

Ketika menginjak kelas III SMP, satu hari usai melaksanakan ibadah, dia pergi ke perpustakaan sembari menunggu teman-teman Muslimnya selesai sholat. Di perpustakaan tersebut terdapat sebuah buku tentang kisah rasul yang menarik perhatiannya.

"Bukan karena buku itu untuk umat Islam, tetapi saya ingin mencari tahu awal dan jalan cerita nabi-nabi dan rasul versi Islam. Sebab, banyak sekali cerita mereka. Setelah membaca, saya lantas bingung dan ragu dengan agama saya (sebelum masuk Islam–Red), tetapi saya belum berpikir jauh setelah itu," ujar dia, beberapa waktu lalu.

Menginjak masa-masa sekolah di SMK, Adrianus tak lagi memikirkan soal agama. Namun, saat telah mulai kuliah, Adrianus merasa ada sesuatu yang mengetuk pintu hatinya. Dia mulai memikirkan kembali keraguan hatinya tentang agama yang dirasakannya semasa SMP.

Dia pun menceritakan hal itu kepada temannya yang Muslim, terutama tentang kisah nabi dan rasul yang pernah dibacanya dulu. Tak berselang lama dari hari itu, dia mendengar kabar tentang salah seorang teman seagamanya yang memeluk Islam.

Muncul rasa iri dalam hatinya. Saat itu, Adrianus mulai yakin Islam adalah agama yang sesungguhnya benar. Namun, dia masih ragu-ragu untuk mengambil keputusan besar: memeluk Islam. Dia kemudian mencari tahu tentang Islam seorang diri dengan sering menonton video-video tentang perdebatan atau perbandingan agama. Hingga semester kelima perkuliahan tahun 2019, Adrianus pun menguatkan tekadnya untuk semakin mendalami Islam.

Tidak hanya melalui belajar mandiri, dia juga memutuskan menemui dosen agama Islam di kampusnya. Dengan begitu, ia bisa memahami dengan lebih baik apa dan bagaimana itu Islam. Setelah beberapa lama berbincang, Adrianus merasa terkagum-kagum dengan pemahaman tentang keislaman dari dosen yang ditemuinya.

Pada awalnya, dosen tersebut tidak mengetahui bahwa Adrianus sebenarnya ingin memeluk Islam. Adrianus perlu waktu hingga akhirnya memberani kan diri untuk memberi tahukan bahwa dia ragu dengan agamanya saat itu dan merasa Islam lebih sesuai untuknya.

Karena waktu yang terbatas, sang dosen pun mengajaknya datang ke rumah untuk mendiskusi kan hal tersebut lebih dalam. Adrianus mengenang, waktu itu dirinya merasa ragu untuk langsung bersyahadat karena ada masalah ekonomi. Dalam arti, dia masih bergantung pada sokongan orang tua.

"Saya yakin ketika saya memeluk Islam, orang tua saya pasti akan berhenti membiayai kuliah dan hidup saya, bahkan saya mungkin bisa diusir dari rumah. Saya belum siap untuk itu," ujar dia.

Adrianus menghadapi dilema yang tidak mudah. Namun, sang dosen melihat ada keyakinan yang kuat dalam diri mahasiswanya itu. Maka, dia berusaha mencarikan waktu bagi Adrianus untuk bersyahadat.

Setelah berdiskusi, keesokan harinya sang dosen menghubungi Adrianus untuk datang ke rumah dan berbicara dengan ketua Mualaf Center Palu. Saat itu, Adrianus mengira bahwa pertemuan tersebut sekadar untuk berdiskusi. "Saya terkejut begitu tahu sampai-sampai ketua mualaf center datang. Padahal, saya belum siap untuk bersyahadat," kata dia. 

Malam itu, Adrianus bertemu dengan dosen agama Islam, ketua mulaf center bersama temannya, dan dua orang kemenakan dosen tersebut. Mereka itulah yang kemudian menjadi saksi dirinya saat bersyahadat. Setelahnya, Adrianus memiliki nama Muslim Adam.

"Ketua Mualaf, Koh Jeff, menjelaskan kepada saya kalau menjadi Muslim itu berat, banyak ujian, mental juga harus kuat. Namun, saya siap untuk menerimanya," jelas dia. 

Ketua Mualaf Center Palu, Koh Jeff, meminta Adrianus bersyahadat malam itu juga. Awalnya, Adrianus menyampaikan keberatan karena merasa waktunya terlalu cepat. Namun, Koh Jeff meyakinkan bahwa lebih cepat lebih baik karena tidak ada yang tahu kapan ajal akan tiba.

Setelah Adrianus diminta berwudhu, Koh Jeff menggenggam tangannya dan menuntunnya meng ucapkan dua kalimat syahadat berbahasa Arab dan Indonesia. Usai Adrianus bersyahadat, setiap orang pun memeluk dia dan memberikan dukungan. 

Sang dosen agama mengatakan bahwa ketika bersyahadat, semua malaikat berada di sekitar orang yang mengucapkannya dan ikut mendoakan. Adrianus memang merasa momen saat itu berbeda dari saat-saat sebelumnya ketika dia belajar sendiri untuk mengucapkan syahadat. Usai bersyahadat, dia kemudian belajar sholat. Dalam mempelajari shalat, Adrianus juga dibimbing  tim Mualaf Center Palu.


Sumber :
https://republika.co.id/berita/qgb8s4320/mualaf-adrianus-syahadat-usai-diskusi-kisah-nabi-dan-rasul

Monday, September 14, 2020

Kisah Mualaf Alice Norin

Kisah Mualaf Alice Norin, Sering Lakukan Shalat Namun Juga Pergi Ke Gereja

Selasa, 08 September 2020 07:01


Alice Norin berbicara mengenai pengalamannya berpindah agama. Kini menjadi seorang muslim, dirinya mengaku sempat minder ketika baru memeluk agama Islam.

Pemeran film Ketika Cinta Bertasbih ini memang resmi menjadi mualaf pada tahun 2007 silam. Keputusannya menjadi seorang mualaf memang murni berasal dari dirinya, atas hidayah yang telah diterimanya.

Sebelumnya Alice memang menerapkan 2 agama dalam kehidupannya. Sang ibu adalah muslim, sedangkan ayahnya menganut agama Kristen.

“Ya pokoknya aku tuh gara-gara dulu selama sekolah aku tuh ngerasain kayak tiba-tiba kalau aku shalat, nilainya bagus. Tapi kalau enggak nilainya enggak (bagus). Sugesti gak sih? Ya tapi orang kan dapet hidayah beda-beda kali ya," ujarnya dilansir channel Youtube Oki Setiana Dewi.


1. Shalat Berbahasa Indonesia

Sebelum mengerti tata cara shalat yang benar, Alice juga sebut serng melaksanakan shalat dengan berbahasa Indonesia. Bahkan dirinya juga sering pergi ke gereja walau telah melakukan shalat.

“Semua belajar. Ke gereja iya, eh Natalan iya lebaran iya dulu. Sebelum memantapkan jadi mualaf. Mamah Islam papah Kristen kan. Jadi kan kita dua-duanya dijalanin. Ya pokoknya gitulah, aku tuh ngerasa lebih banyak dapat berkah pas shalat. Gak tahu sugesti atau apa gitu, jadi yaudah. Gak lama nikah, suami pertama juga seorang Muslim jadi yaudah,” lanjutnya.


2. Ditawari Film

Tak lama setelah resmi menjadi seorang muslim, dirinya langsung ditawari peran dalam film Ketika Cinta Bertasbih. Saat itu Alice merasa minder ketika melihat pemain-pemain lain yang lebih religius, seperti Oki Setiana Dewi & Andi Arsyil Rahman.

“Pas audisinya ada ngaji ada segala macem tuh deg-degan juga sih Ki. Maksudnya yang lain kan pasti jauh lebih okey. Jadi di situ sempet minder,” tutupnya.


Sumber :
https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/kisah-mualaf-alice-norin-sering-lakukan-shalat-namun-juga-pergi-ke-gereja-9cc00e.html

Sunday, August 23, 2020

Jay Palfrey Putuskan Jadi Mualaf

Kisah YouTuber Asal Inggris Jay Palfrey yang Putuskan Jadi Mualaf Setelah Kunjungi Negara Muslim


Perjalanan religi seseorang selalu menarik perhatian khalayak. Kali ini kisah seorang YouTuber asal Inggris bernama Jay Palfrey menarik perhatian. Jay memutuskan untuk menjadi seorang mualaf setelah ia sering mengunjungi negara muslim di dunia.

Dalam videonya di YouTube ia mengumumkan ia telah memeluk Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat saat ia berada di Turki. Ia menyebutkan bahwa keluarganya di Inggris memberikan dukungan sepenuhnya atas keputusan Jay memeluk Islam.

Melalui tulisan, Jay memberikan penjelasan soal keputusannya menjadi mualaf dalam keterangan video di YouTube-nya.

"I have been going through a very deep path of spiritual discovery for many years, 99% of it I keep private.

(Saya telah melewati berbagai pengalaman spiritual yang sangat dalam selama bertahun-tahun, 99% darinya saya rahasiakan)

The more experience I gain through travelling and meeting incredible people around the world, the more connected I get with my spirituality.

(Semakin banyak pengalaman yang saya peroleh melalui perjalanan dan bertemu orang-orang luar biasa di seluruh dunia, semakin saya terhubung dengan spiritualitas saya)

Living in Muslim countries and learning more and more about this beautifully peaceful,  yet greatly misunderstood religion, has made me realise that this is the path I want to explore.

(Hidup di negara-negara Muslim dan belajar lebih banyak tentang agama yang indah dan damai ini, namun sangat disalahpahami, telah membuat saya menyadari bahwa ini adalah jalan yang ingin saya jelajahi.

A lot of people around the world still criticise and misunderstand the true foundations of Islam, which is peace, togetherness/oneness and love.

(Banyak orang di seluruh dunia yang masih mengkritik dan salah paham tentang dasar Islam yang sebenarnya, yaitu perdamaian, kebersamaan / kesatuan dan cinta)

Being human, we often are scared of things we do not fully understand,  especially when a tiny minority of those take extreme action to prevail a negative connotation on a religion of over 2 billion people.

(Sebagai manusia, kita sering kali takut pada hal-hal yang tidak sepenuhnya kita pahami, terutama ketika sebagian kecil dari mereka mengambil tindakan ekstrem untuk menganut konotasi negatif pada agama lebih dari 2 miliar orang)

Throughout my travels across the world, I will continue to spread the positivity of this way of life, and show the stories of people who continue to make the world a better place.

(Sepanjang perjalanan saya ke seluruh dunia, Saya akan terus menyebarkan hal-hal positif dari cara hidup ini, dan menunjukkan kisah orang-orang yang terus membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik)

if you have any questions please do comment below and I'll do my best to answer them, and until I see you next, thankyou for being so loving, and making the world happier - stay happy, Jay :)

(jika Anda memiliki pertanyaan, silakan beri komentar di bawah dan saya akan melakukan yang terbaik untuk menjawabnya, dan sampai saya melihat Anda berikutnya, terima kasih telah begitu mencintai, dan membuat dunia lebih bahagia - tetap bahagia, Jay)

for a long time, I have been wanting to make this decision, and I finally made it here in Turkey. thanks to everyone for the support, and for the loving messages along the way :),

(Untuk waktu yang lama, Saya sudah lama ingin membuat keputusan ini, dan akhirnya saya membuatnya di sini di Turki.

Terima kasih kepada semua orang atas dukungannya, dan untuk pesan penuh kasih sepanjang jalan)" tulis Jay di keterangan video YouTube yang diunggah pada Minggu (16/8/2020).


Sumber :
https://solo.tribunnews.com/2020/08/22/kisah-youtuber-asal-inggris-jay-palfrey-yang-putuskan-jadi-mualaf-setelah-kunjungi-negara-muslim?page=all.

Thursday, August 20, 2020

6 Artis Berdarah Tionghoa Menjadi Mualaf

6 Artis Berdarah Tionghoa yang Mantap Memutuskan Untuk Menjadi Mualaf

Pindah keyakinan dan melepaskan agama yang sudah dianut sejak kecil memang bukan perkara mudah. Perlu adanya pengalaman spiritual yang luar biasa dan pertimbangan matang untuk memutuskan pindah agama. 

Beberapa orang tetap menempuh hal tersebut karena dirasa sudah melakukan hal yang benar. Begitu juga dengan para selebriti tanah air ini yang memutuskan masuk Islam dan menjadi mualaf.

Para artis berdarah Tionghoa ini awalnya bukan muslim, mereka kemudian mantap memeluk agama Islam.

Ada yang ikut pasangan dan ada juga yang tergerak dari hati, berikut ini daftar artis berdarah Tionghoa yang memutuskan menjadi mualaf.


1. Soraya Larasati

Menjalin hubungan dengan pria bernama Doni Amaldi, Soraya Larasati akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf pada 2012 lalu. Menikah pada 15 Juli 2012, artis keturunan Batak, Sunda, dan Tionghoa ini juga mantap berhijab setelah melahirkan putra pertamanya, Dafa Danendra Amaldi Sulaeman.



2. Angel Lelga

Artis keturunan Belanda, Tionghoa, Kalimantan, dan Manado ini juga termasuk dalam artis yang memutuskan untuk mengubah agamanya. Mulai pindah agama pada 2012, Angel menjadi muslim yang taat. Dirinya tampil lebih tertutup dengan hijab yang dikenakan.


3. Lindswell Kwok

Perempuan kelahiran Binjai, 24 September 1991 ini memeluk ajaran Islam sejak Desember 2018. Identik dengan wajah oriental yang dimilikinya, Lindswell kini makin anggun dengan berhijab.


4. Deddy Corbuzier

Deddy Corbuzier memutuskan memeluk Islam pada 21 Juni 2019 di Pondok Pesantren Ora Aji. Keputusannya ini sempat membuat publik heboh lantaran Deddy terkenal sangat kekeh mempertahankan agama sebelumnya sampai bercerai dengan Kalina Oktarani.


5. Junior Liem

Demi menikah dengan Putri Titian, Junior Liem memutuskan untuk mualaf saat pernikahan mereka pada 21 Mei 2016 lalu. Sampai sekarang, rumah tangga mereka terkenal harmonis dan jauh dari gosip dengan dua anak yang menemani.


6. Roger Danuarta

Roger Danuarta memutuskan untuk memeluk Islam pada Oktober 2018 lalu. Pemeran sinetron Orang Ketiga tersebut semakin memperdalam agama baru yang dijalaninya bersama sang istri, Cut Meyriska yang dinikahinya pada 2019. Keduanya kini sedang menanti kelahiran anak pertama.


Sumber :
https://jateng.idntimes.com/hype/entertainment/bandot-arywono/artis-tionghoa-mualaf-c1c2-regional-jateng/6

Wednesday, August 19, 2020

Penjaga Bar Menjadi Mualaf

Caroline, Penjaga Bar yang Menjahit Jilbab Usai Jadi Mualaf

Rabu 19 Aug 2020 05:00 WIB


Caroline adalah salah seorang pekerja di sebuah bar di Swiss. Caroline sangat menyukai pekerjannya itu menjadi seorang barkeeper.

Sayangnya, pandemi covid-19 membuat bar tempatnya bekerja harus tutup dan ia harus diam di rumah. Pada awal-awal, ia masih memperoleh upah dari bosnya. Sayangnya hal ini tidak berlangsung lama. Hingga pada suatu waktu ia pun harus keluar dari tempatnya bekerja.

Caroline menjadi pengangguran, begitu juga suaminya. Mereka kehilangan pekerjaan dan lebih banyak berdiam diri di rumah tampa aktifitas yang berarti.

Kebosanan dan rasa jenuh mulai menggerogoti. Suaminya sudah mulai menyibukkan diri dengan membaca buku. Buku-buku tentang Islam yang sudah lama tersimpan pemberian dari teman suaminya.

“Suamiku menjadi sangat spiritual selama ini," kata Caroline dilansir dari About Islam, pada Selasa (18/8).

Suatu hari, kata Caroline, suaminya mulai mengajaknya untuk juga membaca buku-buku tersebut. Tapi Caroline masih belum tertarik. Hanya saja, ia tidak ingin memperkeruh suasana yang sudah cukup buruk karena Pandemi.

"Saya ingin menghindari pertengkaran dengan cara apa pun. (Jadi) saya membaca buku-buku ini juga," ungkapnya

Sejak banyak membaca, kepercayaannya atas kehadiran Tuhan menjadi semakin menarik. Padahal sebelumnya, Caroline mengaku dirinya bukanlah sosok yang religius. Tapi suaminya berhasil mengubahnya dan percaya akan keberadaan Tuhan.

Suaminya mulai banyak berbicara soal Islam. Termasuk mengenai segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dengan alasan dan bahwa Tuhan mengetahui segala perbuatan umatnya setiap saat.

"Semakin dia memberi tahu saya tentang pemikirannya tentang Tuhan, semakin saya merasa bahwa dia mengatakan sesuatu yang benar,” ujar Caroline.

Tak lama kemudian, suami Caroline memutuskan untuk memeluk Islam lebih dulu, dan mulai mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Ketika suami saya menjadi Muslim, saya terkejut. Ya, dia telah berbicara tentang Tuhan dan Islam selama berminggu-minggu, tetapi saya masih tidak benar-benar berpikir bahwa dia akan masuk Islam," ucapnya.

"Maksud saya, tidak selalu mudah menjadi seorang muslim di masyarakat kita. Apalagi bagi perempuan muslim, ia harus memakai kerudung. Tapi dia sangat bertekad. Saya tahu dia serius karena dia bukan tipe orang yang melakukan sesuatu tanpa keyakinan pribadinya,” jelas Caroline.

Caroline tidak langsung mengikuti jejak suaminya untuk masuk Islam. Tetapi melihat perubahan pada suaminya yang lebih tenang dan memiliki semangat baru, Caroline tertarik.

“Awalnya saya ragu-ragu karena saya sangat khawatir tentang konsekuensi menjadi Muslim. Saya tidak suka melakukan sesuatu dengan setengah hati. Jadi, jika saya menerima Islam, saya ingin melakukannya dengan benar. Ini termasuk menggunakan jilbab," jelas Caroline.

“Tapi suamiku berkata bahwa jika kita benar-benar percaya pada Tuhan, kita tahu bahwa Dia akan menjaga kita.” ucapnya.

Setelah menerima Islam dan memakai jilbab, Caroline tidak bisa kembali melamar kerja sebagai penjaga bar. Ia tetap tinggal di rumah dan memikirkan cara untuk mencari nafkah, dan ia mengingat keterampilan dalam menjahitnya.

“Mengapa tidak mencoba membuat jilbab sendiri?” ujarnya.

Caroline kemudian mulai berlatih dengan mesin jahitnya, memikirkan cara-cara cantik untuk memotivasi wanita Muslim lainnya untuk memakai jilbab mereka.

Ternyata keputusannya memakai jilbab mendapat banyak apresiasi. Banyak perempuan muslim yang membeli jahitannya.

“Saya sangat senang mengikuti suami saya masuk Islam. Saya kehilangan pekerjaan tetapi saya memperoleh lebih banyak dan lebih baik. Kadang-kadang orang melihat saya dengan cara yang aneh, tapi itu tidak seburuk yang saya bayangkan. Tuhan memberkahi saya dengan bisnis saya sendiri. Saya tidak bergantung pada bos mana pun lagi. Saya menghabiskan lebih banyak waktu dengan suami saya dan kami berdua belajar sesuatu yang baru tentang Islam setiap hari. Alhamdulillah," ungkapnya penuh rasa syukur.


Sumber :
https://republika.co.id/berita/qf97k3430/caroline-penjaga-bar-yang-menjahit-jilbab-usai-jadi-mualaf

Saturday, May 30, 2020

Abu Lahab dan Dr Gary Miller

REPUBLIKA.CO.ID, oleh: Syafii Maarif

Tersebutlah dalam riwayat tentang perubahan sikap drastis Abu Lahab (nama aslinya `Abd al-`Uzza/hamba berhala al-`Uzza) terhadap kemenakannya, Muhammad. Saat sebelum di angkat menjadi rasul, Abu Lahab sangat menyayangi Muhammad karena diharapkan akan menjadi pengganti adiknya, Abdullah, yang wafat ketika kemenakannya itu masih berada dalam kandungan ibunya, Aminah.

Tetapi, sikapnya ini berubah 100 persen ketika Nabi Muhammad mulai memberi peringatan kepada keluarga terdekatnya akan kedatangan azab Allah SWT sesuai dengan perintah wahyu dalam surat al-Syu'ara ayat 214, "Dan, berilah peringatan kepada kaum kerabatmu yang terdekat."

Suatu hari pada tahun 611, untuk memenuhi perintah ayat itu Nabi Muhammad keluar dari tempat tinggalnya menuju Bukit Shafa guna menyeru kerabatnya agar berkumpul di sana. Setelah mereka datang, Nabi langsung memberi peringatan, "Wahai kerabatku (sambil menyebut semua nama ayah dari sukunya), datanglah ke sini." Mereka bertanya, "Ada apa?" Nabi menjawab, "Jika aku katakan kepadamu bahwa musuh ada di seberang bukit sana yang sedang mengintai untuk menyerbumu di waktu pagi atau petang, apakah kalian percaya?"

Karena Muhammad sejak muda sudah dikenal sebagai al-amin (terpercaya), tak pernah berdusta sepanjang hidupnya, mereka menjawab, "Tentu kami percaya." Lalu, isi peringatan itu segera disampaikan, "Sesungguhnya, aku adalah seorang pemberi peringatan (nadzir) bagimu sebelum azab yang dahsyat menimpamu." Ternyata di antara keluarga yang hadir itu adalah pamannya, Abu Lahab, seorang kaya yang pongah, yang dengan bengisnya langsung berkata, "Hanya untuk ini sajakah engkau memanggil kami ke sini?"

Kemudian, diteruskan dengan hinaan yang sangat menyakitkan, "Tabban laka" (celakalah bagimu). Karena peristiwa ini, dendam Abu Lahab semakin tak terbendung lagi, tidak perduli bahwa yang dijadikan sasaran kebengisan itu adalah keponakannya sendiri yang oleh Allah telah dipilih jadi nabi dan rasul akhir zaman.

Kejadian inilah yang menjadi asbabu al- nuzul(penyebab turunnya) surat Makkiyah al- Lahab (Gejolak Api), terdiri dari lima ayat yang turun pa da tahun 611 yang memberitakan tentang kelakuan dan nasib akhir Abu Lahab bersama istrinya dengan nama julukan Umm al-Jamil (Ibu Kecantikan), tetapi kelakuannya direkamkan Al quran sebagai "pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut."

Nama asli Umm Jamil adalah Arwah binti Harb, saudara Abu Sofyan bin Harb dari Bani Umayyah. Nah, sekarang, apa pula kaitannya cerita Abu Lahab ini dengan Dr Gary Miller? Jika tak ada kaitannya, tentu "Resonansi" ini tidak akan diberi judul seperti di atas. Dr Miller adalah pendeta ahli matematika dan logika dari Universitas Toronto, Kanada. Dr Miller ingin sekali meneliti Alquran secara ilmiah untuk menemukan ke salahan dalam kitab suci umat Islam ini. Apa yang terjadi kemudian? Dr Miller gagal menemukan secuil kesalahan apa pun yang terdapat dalam Alquran.

Dalam artikelnya di bawah judul "The Amazing Quran," Dr Miller menulis, "Nabi Muhammad punya seorang paman bernama Abu Lahab. Orang ini pembenci Islam demikian rupa sehingga dia biasa mengikuti Nabi ke mana- mana untuk memojokkannya.

Jika Abu Lahab melihat Nabi berbicara kepada seorang yang asing, dinantikannya dulu sampai keduanya berpisah. Kemudian si asing itu ditemuinya sambil bertanya, `Apa yang dikatakan kepada engkau?' `Apakah dia mengatakan hitam?' `Itu sebenarnya putih.' `Apakah dia mengatakan pagi?' `Ya, itu sebetulnya, malam."

Pendek kata, Abu Lahab selalu memutar balik apa saja yang didengar si asing itu dari Muhammad dan orang Islam. Abu Lahab meninggal dalam suasana tekanan batin yang luar biasa sekitar 10 tahun setelah turunnya surat ini, pasca-Perang Badr (tahun kedua hijriah), karena harapannya tumbang sudah bagi kemenangan pasukan Quraisy yang ingin menghancurkan Islam sekali dan untuk selama- lamanya.

Bagi Dr Miller, nasib nahas yang menimpa Abu Lahab yang sudah diberitakan jauh sebelumnya dalam surat al-Lahab di atas sungguh sangat mencengangkan. Mengapa? Karena, tak mungkin seorang Nabi meramalkan nasib pamannya itu jauh sebelum akhir hidup yang dramatis itu menimpa Abu Lahab. Pasti berita itu berasal dari langit yang tak pernah salah.

Inilah salah satu penyebab mengapa Dr Miller menjadi seorang Muslim pada 1978 dengan nama Arabnya Abdul-Ahad Omar.  Dalam "The Amazing Quran", Anda akan dapat mengikuti hasil penelitian Dr Miller tentang betapa dahsyatnya Alquran itu menantang logika manusia untuk mencari kesalahan di dalamnya. Bagi Dr Miller, Alquran tak mungkin dikarang manusia manapun sepanjang sejarah peradaban dari dulu, kini, dan di masa depan. Para pembaca dapat menghubungi Bung Miller ini melalui gmiller@kfupm.edu.sa.

Batin ini merasa terpukul dan malu pada Dr Miller yang menemukan kebenaran setelah melakukan penelitian empiris yang sangat serius, padahal saya tak pernah punya penelitian apa-apa tentang Alquran ini!


Sumber :
https://republika.co.id/berita/m80dhc/abu-lahab-dan-dr-gary-miller

Dr. Gary Miller, Akhirnya Masuk Islam

DR. Gary Miller, adalah seorang ilmuwan matematika asal Kanada.

Selain menjadi anggota dewan ahli di universitas, Miller juga aktif sebagai misionaris Kristen. Miller adalah ilmuwan yang sangat meminati bidang logika dan hal-hal logis.

Pada awalnya, dia berpikir bahwa Al-Qur’an yang turun 14 abad yang lalu itu hanya membahas berbagai masalah di masa lalu.

Namun seiring dengan menguatnya arus Islam di Barat, Miller pun terdorong untuk mempelajari Al-Quran lebih mendalam dengan tujuan mencari celah-celah kesalahannya, sekaligus membuktikan ketidakotentikan kitab suci umat Muslim itu.

Miller mengatakan, “Mulai hari itu, saya membaca Al-Quran untuk mencari celah-celah kesalahan kitab ini. Melalui usaha ini, saya berharap dapat mengangkat derajat pemeluk agama Kristen di hadapan ummat Islam.”

Dikatakannya pula, “Karena Al-Quran diturunkan 14 Abad yang lalu di padang pasir, saya berpikir bahwa kitab ini sangat terbelakang serta dipenuhi dengan kekurangan. Namun semakin saya membaca Al-Quran, saya malah semakin menemukan kebenaran yang membuat saya terkesima. Saya menyadari bahwa Al-Quran ternyata membahas berbagai masalah yang sama sekali tak ditemukan di kitab samawi lainnya.

Kitab ini membuat saya semakin penasaran untuk mempelajari lebih mendalam lagi. Ketika membaca surat An-Nisa’ ayat 82, saya sangat terkejut. Ayat tersebut menyebutkan; “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”

Sebagai seorang ilmuwan, Dr. Gary Miller memahami bahwa mengenali dan membandingkan berbagai pendapat adalah salah satu metode ilmiah dalam rangka membuktikan kebenaran.

Ia pun kembali melanjutkan mencari kesalahan-kesalahan Al-Quran. Kali ini, ia dikejutkan oleh ayat lainnya, yaitu Surat Al Anbiya ayat 30, yang berbunyi:

أَوَلَمۡ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَنَّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ ڪَانَتَا رَتۡقً۬ا فَفَتَقۡنَـٰهُمَا‌ۖ وَجَعَلۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ كُلَّ شَىۡءٍ حَىٍّ‌ۖ أَفَلَا يُؤۡمِنُونَ

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…”

Miller berkata, “Ayat ini menyinggung masalah ilmiah yang penemunya mendapatkan penghargaan Nobel pada tahun 1973. Ayat ini menjelaskan teori “Big Bang” yang menghasilkan penciptaan dunia, langit, dan bintang-bintang.”

Miller melanjutkan, “Bagian akhir ayat tersebut menyebutkan bahwa air adalah sumber kehidupan. Ini merupakan salah satu keajaiban penciptaan alam yang baru dipahami oleh sains modern. Ilmuwan modern membuktikan bahwa sel hidup terbentuk dari sitoplasma atau zat separuh cairan lekat, sedangkan bagian inti sitoplasma bersumber dari air. Dengan mempelajari ayat ini, saya sama sekali tidak lagi mempercayai klaim-klaim bohong yang menyebut Al-Quran sebagai buatan Muhammmad Shallallahu ‘alaihi wasallam semata. Bagaimana mungkin Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang tak bisa menulis dan membaca sebelum diturunkannya Al-Quran, 1400 tahun yang lalu, tiba-tiba dapat berbicara soal materi dan gas yang membentuk dunia?”

Akhirnya, riset panjang ini menyebabkan Dr. Gary Miller tunduk menerima Islam sebagai agama yang benar.

Pesan Dr. Gary Miller kepada umat Muslim:

“Wahai ummat Islam, kalian tak mengetahui betapa Allah Subhanahu wa ta’ala telah melimpahkan kemuliaan kepada kalian, yang tak dimiliki oleh agama-agama lain. Untuk itu, bersyukurlah karena kalian telah menjadi muslim. Berpikirlah mendalam untuk mengungkap kebenaran-kebenaran yang indah dalam Al-Quran. Saya mempelajari Al-Quran secara mendalam, dan kitab inilah yang menyebabkanku mendapatkan hidayah Ilahi.” kata Miller.


Sumber :
http://www.zonasatunews.com/nasional/kisah-nyata-dr-gary-miller-misionaris-yang-akhirnya-masuk-islam/
https://www.portal-islam.id/2017/03/misionaris-kristen-dr-gary-miller.html

Apakah Nabi Muhammad adalah Pendusta atau Gila?

Salah satu cara mengetes kebenaran dari orang yang mengaku sebagai nabi adalah dengan menganalisis kehidupan orang tersebut. Jadi kita akan meneliti kehidupan Nabi Muhammad S.A.W.

Ada tiga kemungkinan dalam kasus ini:

KEMUNGKINAN PERTAMA adalah orang tersebut pembohong dan dia sengaja menipu orang. Layaknya seorang pembohong, seiring berjalannya waktu kebohongannya akan terlihat oleh orang lain, maka dari itu dia harus melakukan sesuatu untuk menutupi kebohongannya.

KEMUNGKINAN KEDUA adalah orang ini jujur dan benar-benar percaya bahwa dia menerima wahyu dari Tuhan, tapi dia berhalusinasi. Dia mungkin menderita semacam penyakit kejiwaan, tapi orang itu dengan jujur dan benar-benar percaya bahwa dia adalah utusan Tuhan, bukan bermaksud untuk menipu. Dan orang semacam ini juga akan terlihat kepribadian yang sebenarnya seiring berjalannya waktu.

KEMUNGKINAN KETIGA adalah tentu saja orang itu memang benar-benar menerima wahyu dari Tuhan.

Kita akan meneliti kehidupan Nabi Muhammad S.A.W. kemudian selanjutnya kita akan mulai membahas argumen dari musuh-musuh Islam tentang Nabi Muhammad.

Dan orang yang pertama kali menulis buku untuk menentang Islam adalah John dari Damaskus yang menulis sebuah buku untuk menentang Nabi Muhammad. Bahkan tulisan John dari Damaskus ini masih ada sampai sekarang.

John dari Damaskus menyatakan bahwa Nabi Muhammad hanya mengarang Islam, dia seorang pembohong, dan untuk menjelaskan informasi yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur'an, John dari Damaskus mengatakan bahwa Nabi Muhammad mendapatkannya dari pendeta-pendeta yang ahli dalam bidang sejarah.

Namun, beberapa penulis modern telah melakukan pendekatan yang sama tapi mereka mengemukakan teori pertengahan yang kita sebut dengan "teori garis perak". Mereka mengatakan bahwa Muhammad S.A.W.-lah yang menciptakan Islam tapi tujuannya baik. Dia mengarangnya karena kaumnya sedang dalam kondisi buruk dan dia ingin melakukan perubahan terhadap kondisi itu, jadi dia memutuskan bahwa menyembah Tuhan yang hanya satu dan membuang penyembahan terhadap berhala adalah cara terbaik untuk melakukan perubahan.

Tapi hal ini masih meninggalkan pertanyaan tentang bagaimana mungkin Muhammad S.A.W. mendapatkan informasi yang terkandung dalam Alquran? Karena apabila Muhammad s.a.w adalah pengarangnya, dia pasti mendapatkan informasi ini dari suatu tempat.

Penulis lainnya melakukan pendekatan yang berbeda. Mereka menyelidiki kehidupan Nabi Muhammad dan mereka mengatakan bahwa segala yang dapat kita lihat tentang Nabi Muhammad dari karakternya, dari kepribadiannya yang dia tunjukkan kepada orang-orang di sekitarnya menunjukkan bahwa orang ini benar-benar percaya bahwa dia adalah utusan Tuhan karena dia tidak berperilaku dan tidak memiliki sifat layaknya seorang penipu.

Bahkan, dia dikenal di kalangan kaumnya karena sifat terpercaya dan kejujurannya. Bahkan julukan yang diberikan orang-orang Pagan Arab (Orang-orang Arab penyembah berhala) sebelum dia mengakui kenabiannya adalah Al-Amin yang berarti orang yang jujur dan dapat dipercaya. Dan karakteristik ini terus ditunjukkan Nabi Muhammad sepanjang hidupnya. Kita tidak menemukan kepribadian ganda atau tipu daya dalam kepribadiannya. Jadi mereka mengatakan “Tidak mungkin Nabi Muhammad seorang pembohong, dengan begitu kami percaya bahwa dia menderita penyakit jiwa yang membuatnya percaya bahwa dia adalah seorang nabi, meskipun dia adalah seorang yang jujur.”

Sekarang, yang membuatnya menarik adalah ketika kita membawa kedua penjelasan ini dalam kehidupan nabi Muhammad, maka kita akan menemukan masalah. Dan masalahnya adalah ketika kita membandingkannya satu sama lain, sebenarnya ini saling bertentangan satu sama lain.

Jadi ada tiga masalah disini: Apabila kita ingin mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah pembohong, maka kita harus bisa menjelaskan darimana informasi dalam Alqur’an berasal. Kita harus menjelaskan pengetahuan yang begitu menakjubkan tentang teologi, filosofi, hukum, agama, sejarah, ilmu pengetahuan, dan semuanya dijabarkan secara jelas di dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Darimana pengetahuan dan informasi ini berasal? Mereka mengatakan bahwa Nabi Muhammad S.A.W belajar dari seseorang dan berbohong dengan mengatakan bahwa ini berasal dari Tuhan. Tapi pada kenyataannya Nabi Muhammad S.A.W. adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya. Jadi dengan kata lain, mereka harus mengatakan di satu sisi bahwa dia pembohong, namun kepribadian Nabi Muhammad yang ditunjukkan di sepanjang hidupnya menunjukkan bahwa dia bukanlah tidak mungkin seorang pembohong.

Masalah kedua, mereka harus mengatakan bahwa dia sakit jiwa karena itulah satu-satunya cara mereka dapat menjelaskan kejujuran dan sifat dapat dipercaya yang ditunjukkan Nabi Muhammad di sepanjang hidupnya. Namun yang jadi masalah adalah, darimana informasi yang akurat dalam Quran tentang teologi, filosofi, hukum, agama, sejarah, ilmu pengetahuan, dan semuanya berasal apabila dia seorang gila? Apakah orang gila bisa menulis sebuah karya luar biasa seperti Quran? Bahkan orang-orang Arab di zaman itu terpukau dengan ayat-ayat Quran, mereka berbondong-bondong masuk Islam hanya dengan mendengarkan Quran.

Masalah ketiga, tentu saja seseorang tidak dapat menjadi pembohong dan menderita sakit jiwa pada saat yang bersamaan, kita hanya bisa memilih salah satunya, tapi mereka butuh keduanya (pembohong sekaligus sakit jiwa) untuk menjelaskan kehidupan nabi Muhammad.

Saya akan menjelaskannya lebih jauh. Jika anda sakit jiwa dan anda berpikir bahwa anda adalah utusan Tuhan, ketika seseorang bertanya pada anda, anda tak berpikir “Oh, biarkan aku berpikir dan bertanya dulu pada orang yang memberiku informasi" entah itu seorang rabbi, pendeta, atau pengajar. Kalian tidak akan melakukannya karena kalian berpikir bahwa Tuhan akan mewahyukannya pada kalian. Jadi seorang yang berhalusinasi tidak akan mencari informasi dari tempat lain karena dia percaya bahwa Tuhan akan menjelaskannya pada mereka. Jadi disini kita melihat ketidakmungkinan dari kedua hal ini dalam waktu bersamaan.

Tentu saja cara untuk menyelesaikan teori yang berkonflik ini adalah bahwa informasi dari Alqur’an yang berhubungan dengan teologi, filosofi, sejarah, dan ilmu pengetahuan, dan lain-lain ada karena pengetahuan ini berasal dari Tuhan. Dan kejujuran dan sifat terpercaya Nabi Muhammad ada karena dia memang utusan Tuhan. Faktanya, inilah cara yang paling masuk akal untuk menyelesaikan kedua teori yang bertentangan ini Yaitu dengan menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad memang benar-benar utusan Tuhan.

Sekarang saya hanya ingin menggunakan tiga kejadian dalam kehidupan nabi Muhammad untuk membuktikannya. Tentu saja ada begitu banyak kejadian yang dapat kita gunakan untuk membuktikannya, bahkan saya menganjurkan anda untuk membaca sejarah kehidupan nabi Muhammad yang dapat dipercaya dan ditulis oleh seorang muslim. Saya yakin jika anda bersikap jujur dan tulus pada diri anda sendiri, maka anda akan percaya bahwa Muhammad S.A.W. benar-benar utusan Tuhan.

Saya ingin mengambil beberapa contoh. Contoh pertama yang ingin saya ambil adalah pada awal-awal masa Islam, ketika Nabi Muhammad mulai berdakwah. Dan pemimpin dari orang Arab Pagan (orang Arab penyembah berhala) mulai menyadari bahwa Nabi Muhammad akan terus berdakwah, bahkan makin banyak orang-orang yang menjadi muslim dari kalangan budak, wanita, dan kaum miskin karena merekalah orang-orang yang paling tertindas dalam kehidupan masyarakat Arab Pagan.

Jadi paman Nabi Muhammad yaitu Abu Jahal mulai melihat bahwa Islam mempunyai potensi untuk merusak keseluruhan struktur sosial dan status quo mereka. Jadi dia memberi penawaran kepada Nabi Muhammad. Dia berkata, “Jika yang kau inginkan dengan menyerukan orang-orang ke dalam agama Islam adalah untuk menjadi raja kami, maka kami akan menjadikanmu raja kami. Jika yang kau inginkan adalah uang, dengan begitu kami akan membuatmu menjadi orang terkaya di antara kami. Jika kau menginginkan wanita, siapapun wanita cantik yang anda inginkan dari suku Quraisy akan kami nikahkan denganmu. Dan jika kau menderita suatu penyakit jiwa dimana kau merasa ada roh yang merasukimu, maka kami akan memberikanmu berapapun uang yang dibutuhkan dan melakukan apapun yang kami bisa hingga kau sembuh dari penyakit ini."

Jadi jika kita memikirkan tentang tawaran ini, setiap tawaran yang bersifat duniawi ditawarkan disana. Jika Nabi Muhammad termotivasi oleh segala keinginan duniawi atau hasrat duniawi, pastinya dia telah menerima tawaran mereka dan merasa puas. Tapi apa jawaban Nabi Muhammad S.A.W.? Dalam salah satu buku sirat rasul disebutkan, “Wahai pamanku, jika kau memberikan matahari di tanganku dan bulan di tangan yang lainnya, aku tidak akan berhenti menyerukan pesan ini (menyerukan orang-orang ke dalam Islam).” Atau di lain waktu, dia berkata kepada pamannya, “Aku tidak dapat berhenti menyerukan pesan dalam agama ini, meskipun jika harus membawa obor ke matahari dan menyalakannya.” Jadi jelas, Nabi Muhammad tidak termotivasi oleh hasrat duniawi.

Dan sekali lagi kita harus mengajukan pertanyaan, apakah ini kelakuan seorang pendusta? Apakah ini kelakuan dari seorang yang sakit jiwa?

Dan kejadian lain yang ingin kami kisahkan adalah ketika Nabi Muhammad S.A.W. secara terang-terangan mulai memanggil orang-orang untuk masuk Islam. Sebuah hal yang luar biasa terjadi ketika dia berdiri di puncak sebuah bukit di Mekkah yang disebut bukit Saffar. Pada masa itu, bukit Saffar adalah tempat dimana seseorang akan pergi dan berdiri di puncak bukit ini dan berseru kepada orang-orang jika Mekkah sedang diserang, untuk memberi peringatan bahwa kota Mekkah dalam keadaan bahaya. Jadi Nabi Muhammad pergi ke puncak bukit ini dan mulai berseru memanggil orang-orang. Sehingga orang-orang dari setiap suku datang, dan jika pemimpin suatu suku tidak datang, maka mereka akan mengirim perwakilan.

Jadi ketika orang-orang telah berkumpul di hadapannya, Nabi Muhammad mulai menyebutkan nama suku-suku yang ada di Mekkah satu per satu “Wahai suku A dan B, wahai suku C dan D” Kemudian dia berkata “Aku telah datang untuk memperingatkanmu dari hukuman Tuhan yang sangat buruk.” Ketika salah satu paman Nabi Muhammad yang bernama Abu Lahab mendengarnya, dia mulai menghina Nabi, “Hai Muhammad, semoga wajahmu tertimbun pasir, inikah alasanmu membuang-buang waktu kami? Kami seharusnya telah mendapat uang di pasar dan kau membuang-buang waktu kami untuk mendengarkan ocehanmu ini?” Dan pada saat itu, sebuah ayat Al-Qur’an turun, yang berbunyi “Tabbat yada abi lahabiw watab...” makna dari ayat ini jika diterjemahkan kira-kira adalah “Wahai Abu Lahab dan istrimu, kalian berdua akan berada dalam api neraka karena kalian kafir.”

Abu Lahab adalah seseorang yang tidak menyetujui apapun yang nabi Muhammad S.A.W. katakan. Bahkan, ketika nabi Muhammad S.A.W. mencoba menyerukan orang-orang agar masuk Islam, Abu Lahab sering mengikutinya dari belakang dan berkata “Muhammad adalah pembohong, orang ini mencoba menyesatkanmu, jangan dengarkan perkataannya, akankah kau meninggalkan agama leluhurmu hanya karena ocehan Muhammad?”

Jadi setiap kali Nabi Muhammad S.A.W. mencoba untuk memanggil orang-orang kepada keindahan agama Islam yang benar ini, maka Abu Lahab menentangnya. Padahal Abu Lahab dapat menghancurkan Islam hanya dengan bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Kemudian dia dapat mengatakan “Aku seorang muslim sekarang, apa yang akan kau lakukan dengan ayat Al-Qur’an yang mengatakan aku akan mati dalam kekafiran dan berada dalam api neraka?” Nyatanya selama sepuluh tahun, ayat Alqur’an ini dan Abu Lahab hidup berdampingan tapi dia tidak pernah mengucapkan syahadat.

Akankah seorang pendusta bersikap seperti itu? Akankah seseorang yang mengarang-ngarang sesuatu mulai menyebarkan kebohongan dengan risiko yang begitu besar? Seseorang yang berbohong dan menipu akan sangat berhati-hati ketika memanipulasi sesuatu, tapi ayat dari Al-Qur’an ini menunjukkan kejujuran, ketulusan hati, dan kebenaran pesan Islam, yaitu untuk beriman kepada Allah dan Rasulnya atau kalian akan menerima azab dari Allah. Ketika Abu Lahab memprotes dan mulai menghina, maka ayat ini datang dari Allah kepada Nabi Muhammad. Jika anda hanya ingin menipu orang, saya rasa anda tidak akan melakukan hal ini, karena Abu Lahab bisa saja berpura-pura masuk Islam untuk mematahkan kebenaran ayat Al-Qur'an tersebut.

Jadi ketika kita melihat kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad, kita tidak melihat karakteristik seorang penipu dan pembohong, tapi ketika kita meneliti Al-Qur’an, maka terkandung begitu banyak informasi-informasi yang menakjubkan, dan bahkan terdapat ayat-ayat yang menjelaskan fakta-fakta ilmiah yang baru saja ditemukan pada abad ini.

Sekarang ada satu lagi kejadian yang ingin saya sampaikan yang merupakan bukti yang kuat bahwa Nabi Muhammad pasti seorang utusan Allah. Dan ini terjadi beberapa tahun berikutnya ketika beliau berada di Madinah.

Nabi Muhammad S.A.W ingin mempunyai anak dan akhirnya dia dianugerahi seorang anak yang rupawan bernama Ibrahim. Tapi ketika Ibrahim baru berumur enam bulan, bayi ini meninggal di pelukan Nabi Muhammad. Pada hari yang sama, ada gerhana matahari terjadi. Bayangkanlah, anak Nabi Muhammad meninggal dan pada hari yang sama terjadi gerhana matahari!

Di zaman itu, orang-orang masih sangat percaya pada hal supernatural, sehingga mereka mulai keluar dari rumah-rumah mereka ketika mendengar kabar ini dan mereka menyaksikan gerhana matahari. Mereka berkata “Lihatlah, bahkan matahari menjadi gelap karena kematian anak Nabi Muhammad.”

Sekarang bayangkan, jika anda telah menghabiskan sekian tahun berbohong kepada orang-orang, mencoba menipu mereka atas nama Islam, tentu anda akan mengatakan, “Lihatlah, sudah kubilang pada kalian, ini adalah bukti dari Tuhan." Atau jika anda sakit jiwa anda akan mengatakan “Ya, inilah tanda dari Tuhan untuk menunjukkan bahwa aku adalah utusan-Nya.” Tapi apa yang Nabi Muhammad lakukan? Dia malah berkata pada mereka, “Ini hanyalah matahari dan bulan. Mereka terjadi karena kehendak Allah, proses alami yang telah Allah ciptakan. Gerhana matahari atau gerhana bulan tidak terjadi karena kematian atau kelahiran dari siapapun, jadi ketika kalian melihat ini, berdoalah kepada Allah.”

Apakah ini kata-kata dari orang yang sakit jiwa atau pembohong? Tentu tidak, inilah kata-kata dari orang yang sepenuhnya jujur, seorang utusan terakhir yang juga merupakan rasul penutup dari Tuhan, yang membawa petunjuk bagi umat manusia hingga hari kiamat.

Dan dari tulisan ini, semoga anda dapat meneliti dan membaca Al-Qur’an, belajar tentang kehidupan Nabi Muhammad, bersikap jujur, maka kami yakin bahwa anda akan menerima kenyataan bahwa tidak ada yang patut disembah kecuali Allah Sang Pencipta dan Nabi Muhammad S.A.W. adalah Rasul penutup dan terakhir dari Allah. Semoga rahmat Allah dilimpahkan pada anda dan semoga Dia menuntun kita ke dalam agama kebenaran.

Assalammualaikum wr. wb.


Sumber :
https://www.facebook.com/LampuIslam/posts/apakah-nabi-muhammad-adalah-pendusta-atau-orang-gilakemarin-saya-sudah-menerjema/941567712556497/

Friday, May 29, 2020

Belajar dan Masuk Islam dari Game Online

Pengalaman Perempuan Australia Belajar dan Masuk Islam dari Game Online


Perempuan Australia bernama Zahra Fielding tidak menyangka dirinya akan menemukan teman baru lewat sebuah permainan daring, apalagi kemudian menjadi seorang Muslim.

"Saya mengunduh game tersebut karena penasaran. Saya melihatnya di iklan Facebook, yang menurut saya kurang pada tempatnya," kata Zahra yang menganggap iklan tersebut cukup seksis.

'Game' yang Zahra unduh adalah 'Game of Sultans', yang merupakan simulasi 'role-playing' atau memainkan peran dalam sebuah kekaisaran.

Setelah mulai memainkan, ternyata menurutnya, 'game' tersebut tidak seksis seperti yang dijual di dalam iklan dan justru berdampak pada kehidupannya.

"Game ini hadir di momen terpenting kehidupan saya. Sebelumnya saya merasa kesepian dan tak punya arah. Saya tidak merasa bangga dengan karier, maupun kehidupan pribadi dan sudah lama melajang."

Dalam 'game' yang melibatkan kerjasama dalam kelompok untuk mengalahkan musuh, Zahra bergabung dalam kelompok yang berisi lima pemain perempuan dari Australia dan Asia.

"Dalam game ini, saya bertemu dengan sekelompok orang dari negara berbeda yang mungkin tidak akan pernah saya temui."


Khawatir akan dihakimi

Salah satu pemain dalam kelompok Zahra adalah Kim Assikin, seorang perempuan dari Singapura yang beragama Islam.

"Ketika kami mulai bertukar pesan, saya langsung merasa nyambung berbicara dengannya. Tidak tahu mengapa dan bagaimana, tapi kami betul-betul saling sahut-sahutan."

Kim awalnya sempat merasa tidak percaya diri ketika harus memasang fotonya di kelompok chat bernama Discord, yang terkenal di kalangan 'gamers', karena ia adalah satu-satunya pemain yang mengenakan hijab.

"Saya agak khawatir tentang bagaimana teman-teman saya dalam kelompok akan melihat saya, 'apakah mereka akan menghakimi saya karena agama saya'?" katanya.

Namun, akhirnya Kim memutuskan untuk jujur kepada anggota kelompoknya, yang selalu sedia menolongnya bila ada masalah.

"Saya baru kehilangan Ayah saya sebelum saya main game ini. Jadi berhubungan dengan mereka sedikit memberikan kedamaian, dan membantu mengalihkan perhatian saya," kata dia.

"Jadi, saya tidak mau membohongi mereka. Saya yakin mereka dapat menerima saya apa adanya."


'Saya pikir hijab adalah lambang penindasan'

Semakin Zahra dekat dengan Kim, semakin ia berani membicarakan topik keagamaan. Meski sebelumnya tidak beragama atau ateis, Zahra merasa pandangan tentang Islam telah terkontaminasi oleh pengalamannya di masa lalu.

"Satu-satunya hubungan saya dengan Islam adalah beberapa tahun lalu, ketika salah satu teman baik saya mulai berpacaran dengan pria Muslim Afghanistan," kata dia.

"Pada waktu itu, pria itu adalah Muslim yang taat, tapi sekarang saat saya sudah tahu banyak tentang kepercayaan Islam. Sebelumnya saya pikir dia seorang penindas atau sangat mengontrol."

Bagi Zahra, pengalaman temannya, yang saat itu mulai memakai hijab, serta penggambaran negatif agama Islam di media membuatnya memiliki prasangka buruk soal perempuan yang memakai hijab demi agama.

"Saya pikir hijab adalah lambang penindasan. Tapi saya tidak pernah punya kesempatan bertanya tentang ini kepada siapapun. Jadi, saya bertanya kepada Kim ... dan saya ternyata saya salah besar," kata dia.

"Ketika seorang perempuan mengenakan hijab, tujuannya agar orang mengenal mereka karena kepribadiannya, bukan karena penampilannya," kata Zahra.

"Ini sesuai dengan pandangan saya, dan sesuai dengan pola asuhan saya. Selama ini saya dihakimi berdasarkan penampilan fisik saya."


Berganti kepercayaan dari ateis menjadi Islam

Percakapan mengenai hijab berujung kepada pembicaraan soal kepercayaan Islam secara keseluruhan. Namun, Kim sempat merasa minder karena merasa pengalamannya tidak bisa mewakili seluruh umat Muslim.

"Ketika Zahra mulai bertanya kepada saya tentang Islam, saya sesungguhnya sangat takut," kata Kim sambil tertawa.

"Saya takut karena saya bukanlah sosok perempuan Muslim. Saya selalu berpikir saya adalah pemberontak."

Ketika kecil, Kim dipaksa untuk mengenakan hijab dan taat beribadah oleh ibunya. Ia dibesarkan dalam keluarga yang menerapkan banyak aturan dan sering dicari kesalahannya.

"Pertanyaan dari [Zahra] membuat saya merefleksikan diri, apakah saya sudah benar-benar cukup taat beragama," kata Kim.

Kim mengatakan merasa senang ketika Zahra bertanya soal kepercayaan yang sudah ia peluk sejak kecil itu. Diam-diam, ia berdoa kepada Tuhan, "Jika benar Zahra memang ditakdirkan untuk menemukan-Mu, mudahkanlah".

"Tapi tentu saja saya tidak mengucapkannya terang-terangan! Saya takut Zahra berbalik dan 'lari ketakutan'."


Menurut Zahra, Kim justru jauh dari sebutan pendakwah.

"Kim orangnya sangat tertutup. Malah kalau saya mau tahu informasi soal Islam darinya, saya harus aktif bertanya karena dia sadar tidak mau memaksakan kepercayaannya kepada saya," kata Zahra.

"Seandainya ada orang yang secara sengaja mengajak saya untuk masuk Islam, saya justru tidak akan pernah masuk Islam dan malah akan menolaknya."

'Apakah sopan kalau saya mulai memakai hijab?'
Setelah sekian lama mempelajari Islam, Zahra merasa semakin dekat dengan kepercayaan tersebut.

"Ini adalah perjalanan menyenangkan buat saya. Saya tidak tiba-tiba bilang, 'Halo teman-teman, saya akan menjadi Muslim sekarang," katanya.

"Langkah ini dimulai ketika suatu hari saya bertanya pada Kim, 'apakah sopan bila saya mulai memakai hijab? Saya ingin tahu bagaimana rasanya mengenakannya'."

Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Zahra semakin percaya diri untuk menutup rambut dan kepalanya di akhir pekan, dan lama kelamaan mengenakan sorban di tempat kerja.

"Awalnya tidak ada yang bertanya. Lalu, setelah beberapa hari, beberapa teman kerja mulai penasaran. Mereka bilang, 'apakah kamu salah potong rambut atau lagi menciptakan tren rambut terbaru?" kata Zahra sambil tertawa.

"Percakapannya berujung ringan. 'Ya, sebenarnya saya sedang mempelajari Islam dan tidak yakin apakah saya harus mulai mengenakan hijab atau tidak. Jadi saya sedang mencari jawabannya'," jawabnya kepada mereka.


Rencana menikah dan pindah ke Malaysia

Sejak awal tahun ini, Zahra mulai beribadah di masjid di Brisbane, bernama Kuraby Mosque dan mengucapkan kalimat syahadat, tanda berpindah agama ke Islam.

Ia adalah satu dari ribuan warga Barat yang pindah ke agama tersebut setiap tahunnya.

Zahra percaya semua orang sebetulnya lahir sebagai Muslim. Menurutnya, ia tidak mengganti agama, namun kembali ke agama tersebut.

"Saya memberitahu kepada teman Muslim yang membantu saya ketika mengucap kalimat syahadat bahwa saya tertarik untuk dijodohkan karena saya lelah disakiti dan ingin langsung bersuami saja," kata dia.

"Lalu ia membantu melengkapi profil saya dalam sebuah aplikasi pernikahan Muslim."

Seperti ketika Zahra bertemu teman barunya secara online, kali ini, ia juga sudah menemukan tunangan lewat teknologi online.

"Tunangan saya bertugas mengedit konten digital dalam sebuah organisasi [Muslim] di Kuala Lumpur. Dia bilang kalau dia sangat tertarik pada cerita saya dan ingin tahu proses saya menemukan Islam," kata dia.

"Setelah beberapa hari chatting, akhirnya saya pikir 'ok, saya ingin mencoba dan menjaga agar hubungan ini tetap halal. Bagaimana cara kita melakukannya kalau dia tinggal di Malaysia dan saya di Australia?'"

Hubungan halal yang dimaksudkan Zahra adalah hubungan menurut hukum Islam, di mana keluarga dari pasangan sudah harus saling bertemu untuk memastikan hubungan tersebut tidak dijalankan sembunyi-sembunyi.

Bagi Zahra dan pasangannya, jarak bukanlah kendala. Melalui panggilan video, mereka mengenalkan keluarga masing-masing.

Ketika penutupan perbatasan Australia nanti diangkat, Zahra berencana akan segera pindah ke Malaysia untuk menikah.

Kim mengatakan akan hadir dalam pernikahan Zahra dan "Insha Allah" siap bertemu dengan teman 'gamer' nya untuk pertama kali.


Sumber :
https://news.detik.com/abc-australia/d-5032369/pengalaman-perempuan-australia-belajar-dan-masuk-islam-dari-game-online

Tuesday, May 26, 2020

Silvia Romano Wanita Italia Mualaf saat Diculik 18 Bulan

Kisah Wanita Italia Diculik 18 Bulan, Saat Pulang Sudah Jadi Mualaf


Seorang wanita Italia yang diculik di Kenya saat bekerja sebagai sukarelawan telah dibebaskan dan kembali ke rumahnya. Namun saat pulang statusnya sudah berubah menjadi pemeluk agama Islam.

Daily Mail melaporkan wanita bernama Silvia Romano itu sebelum diculik bekerja sebagai sukarelawan untuk sebuah kelompok kemanusiaan asal Italia di Kenya. Dia diculik saat terjadi serangan oleh kelompok bersenjata di Kenya pada November 2018.

Silvia dibebaskan oleh para penculiknya di dekat ibukota Somalia, Mogadishu pada pekan kemarin. Dia tiba di negaranya dengan didampingi agen rahasia Italia. Saat tiba di Bandara Roma, wanita 25 tahun itu disambut tangis dan pelukan kedua orangtuanya. Kepulangannya juga disambut Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte.

PM Italia Giuseppe Conte mengatakan agen rahasia Italia bekerja keras agar Silvia bisa dibebaskan. Laporan yang beredar di Italia menyebutkan bahwa para penculik menyerahkannya ke kelompok ekstrimis Islam, Al-Shabab.

Silvia tiba di bandara dengan penampilan berbeda. Dia memakai hijab panjang berwarna hijau. Karena tengah pandemi Corona, dia juga memakai masker dan sarung tangan.

Silvia disebutkan menjadi mualaf saat diculik. Laporan NY Times mengatakan dia memeluk Islam secara sukarela dan mengganti namanya menjadi Aisha.

Namun sampai saat ini pihak keluarga atau pemerintah Italia belum mengonfirmasi mengenai informasi tersebut. Silvia sendiri akan menjalani pemeriksaan setelah dia bertemu lagi dengan keluarganya.


Sumber :
https://wolipop.detik.com/hijab-update/d-5025395/kisah-wanita-italia-diculik-18-bulan-saat-pulang-sudah-jadi-mualaf

Wednesday, May 6, 2020

Didi Kempot menjadi Mualaf


Mengenang Perjalanan Spiritual Didi Kempot, dari Mualaf hingga Belajar Mengaji

Dunia hiburan Indonesia kembali kehilangan sosok maestro terbaiknya. Didi Kempot dipanggil Yang Maha Kuasa. Didi Kempot meninggal pada Selasa (5/5) pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo.

The Godfather of Broken Heart menghembuskan napas terakhir pada usia 53 tahun. Kabar ini tentunya mengejutkan rekan dan para penggemarnya.

Semasa hidupnya Didi Kempot dikenal sebagai legendaris campursari. Sosoknya telah menciptakan banyak lagu. Nama Didi Kempot sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia campursari. Beragam penghargaan telah ditorehkan dalam setiap karyanya. Sosok Didi Kempot kini menjadi dikenal luas di semua kalangan.

Sebelum meninggal beliau memang berada di puncak kariernya. Hampir semua kalangan mengenal sosoknya. Ia juga memiliki fans fanatik yang menyebut dirinya sadboy, sadgirl, dan sobat ambyar.

Didi Kempot semasa hidupnya dikenal sebagai seorang dermawan. Almarhum juga diketahui sebagai sosok religius. Didi Kempot memutuskan masuk Islam dan menjadi seorang mualaf pada tahun 1997 lalu.


Seorang Mualaf

Didi Kempot lahir dari keluarga seniman. Ayahnya, Ranto Edi Gudel, yang biasa disapa Mbah Ranto merupakan seorang pelawak. Kakak Didi Kempot yaitu Mamiek Prakoso, yang dikenal sebagai pentolan Srimulat.

Penyanyi yang memiliki nama lengkap Dionisius Prasetyo ini awalnya penganut Kristen. Pada tahun 1997 ia menikah dengan Yan Vellia, saat itu beliau memutuskan menjadi mualaf.


Belajar Mengaji

Beberapa bulan ini, Didi Kempot dekat dengan Gus Miftah. Melalui unggahan Instagram milik Gus Miftah, ia membagikan pembicaraannya dengan Didi Kempot. Gus Miftah mengungkapkan, Didi Kempot janji untuk mengaji ke pondoknya.

"Mas.. jenengan janji to mau Ngaji kepondok lagi Sebelum viral almarhum beserta isteri dan crew nya sering Ngaji kepondok. Sampai suatu saat beliau telp saya 'Terakhir kali Ngaji dan nyanyi bareng di resepsi nikahan gus @alamudin.dr kita bikin slogan: sobat ambyar vs santri ambyar, dan jenengan berbisik, besok ngaji ke pondok lagi ngeh," tulis Gus Miftah.


Bangun Masjid

Didi Kempot memang dikenal sebagai sosok yang baik dan dermawan. Semasa hidupnya, ia membangun masjid untuk istrinya di Ngawi. Hal ini diungkapkan oleh rekan mendiang Blontank Poer di akun Facebooknya.

"Buat yang masih meragukan siapa Mas Didi, beliau seorang muslim yang dermawan. Dia juga membangun masjid di Ngawi, sebagai hadiah kepada istrinya," tulis Blontank.


Ingin Umrohkan Keluarga

Beberapa bulan terakhir memang Didi Kempot dekat dan bergaul dengan para ustaz. Beliau dekat dengan Gus Miftah dan Gus Karim.

Didi Kempot memiliki cita-cita yang disampaikan kepada dua rekannya. Penyanyi kelahiran 1966 ini sering meminta doa untuk dapat memberangkatkan umroh seluruh keluarganya.


Sumber :
https://www.merdeka.com/sumut/mengenang-perjalanan-spiritual-didi-kempot-dari-mualaf-hingga-belajar-mengaji.html

Sunday, April 26, 2020

5 Bukti Islam Agama Damai Beserta Dalilnya

Di dunia saat ini islam di dunia global bukan hanya dianggap sebagai agama yang membawakan keadilan dan kedamaian. Islam juga dianggap sebagai agama yang membawa radikalisme dan juga terorisme atau konflik dan perpecahan. Apalagi muncul juga berbagai pemahaman islamophobia yang menganggap islam adalah ajaran yang menakutkan.

Dalam fitrahnya, islam adalah agama yang membawakan pada keadilan, kedamaian, dan rahmat bagi semesta alam. Akan tetapi citra islam tersebut, terkadang dirusak oleh orang-orang yang membenci dan tidak suka islam berkembang.

Untuk menjawab hal tersebut, tentu saja islam harus menunjukkan bukti bahwa islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, bukan membawa pada kerusakan dan perpecahan. Dalam hal ini, Al-Quran menjawab hal tersebut dalam ayat-ayat yang ada di dalamnya.


Ajaran Kedamaian Islam dalam Al-Quran

Ajaran kedamaian islam terdapat dalam Al-Quran. Dalam sejarah, Rasulullah tidak selalu melaksanakan perang jika bukan hal tersebut adalah satu-satunya jalan dan media untuk menyebarkan ajaran islam. Kedamaian dan juga keadilan adalah hal yang juga Rasulullah jalankan agar manusia semakin baik di dunia.

Berikut adalah ayat-ayat dalam Al-Quran sebagai bukti bahwa ajarna islam adalah ajaran yang membawakan kedamaian.


Condong Pada Kedamaian
“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “ (QS Al Anfal : 61)

D dalam ayat di atas ditunjukkan bahwa islam adalah ajaran yang condong pada kedamaian bukan justru memecah belah dan membuat konflik berkepanjangan. Untuk itu, seruan mengarah kepada kedamaian ini sebagai bagian manusia tunduk kepada aturan Allah dan bentuk ketaqwaan pada ajaran islam. Ajaran kedamaian ini tentu saja bisa juga dibuktikan dari bagaimana Nabi Muhammad setelah perang tidak lantas menghabiskan seluruh orang-orang kafir dan penduduk yang tidak bersalah.


Justru Rasulullah membangun dan memberikan kesejahteraan untuk membangun keadilan bagi masyarakat di sana, agar mencapai kesuksesan di Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam dengan Cara Sukses Menurut Islam


Larangan Membunuh
“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS. Al Maidah: 32).

Di dalam islam, membunuh bukanlah perbuatan yang diperintahkan. Membunuh dalam islam tidak pernah dipandang baik kecuali dalam konteks menegakkan aturan karena kejahatan atau memang dalam konteks peperangan. Akan tetapi aturan membunuh tersebut juga tidak sembarangan dan sangat berhati-hati.

Islam tidak pernah mengajarkan untuk saling membunuh apalagi jika hanya karena aspek emosional belaka. Membunuh bagaimanapun juga adalah mengambil hak hidup bagi manusia. Sedangkan hidup ini lah yang perlu dipertanggungjawabkan seseorang kepada Allah.

Kedamaian islam tentu menjadi suatu yang prioritas ketimbang melakukan perang atau saling membunuh, sebagaimana yang disampaikan dalam ayat tersebut.


Orang Kafir yang Membenci Islam
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. At Taubah: 32).

Di dalam ayat tersebut dapat kita lihat bahwa orang-orang kafir lah yang justru mencibir dan memaki islam. Artinya aspek kedamaian ini tidak dilakukan oleh musuh-musuh islam. Terbukti dalam ayat tersebut bukanlah islam yang melakukan olok-olokan atau ucapan-ucapan yang memancing konflik, melainkan orang-orang kafir yang melakukannya.

Kita juga bisa melihat bahwa di zaman dahulu ajakan perang bukan saja berasal dari ajaran islam. Orang-orang di luar islam bahkan bangsa-bangsa maju di zaman dahulu pun juga sudah menjadikan perang secara fisik sebagai media untuk berkuasa dan menyebarkan islam.

Di zaman ini tentu saja bentuk perang masih ada, namun tidak selalu menggunakan cara-cara fisik. Teknologi dan informasi adalah hal yang menjadi media perang yang juga bisa memecah belah kedamaian saat ini.


Menyerahkan Kepercayaan Pada Masing-Masing Manusia
“Katakanlah: Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS Al Kafiruun)

Islam tidak pernah mengajarkan untuk memaksakan suatu keyakinan. Namun bukan berarti islam juga membenarkan seluruh agama. Dalam hal ini islam menyerahkan seluruh keyakinan dan pilihan pada manusia itu sendiri dan masing-masing akan mempertanggungjawabkannya kepada Allah SWT secara sendiri-sendiri.

Untuk itu, dalam menjaga perdamaian islam tidak membolehkan mencampur adukkan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman dengan aqidah agama lain atau bahkan menghina di antaranya. Maka yang ada adalah menghargai pilihan masing-masing tanpa harus mengikuti ajaran tersebut.


Menyampaikan Dakwah Bil Hikmah
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. “ (QS An Nahl : 125)

Ayat di atas juga menunjukkan bahwa islam adalah agama yang mengajarkan dakwah dengan bil hikmah. Islam mengajarkan agar dalam menyebarkan dan memberikan kesadaran pada manusia hendaknya menggunakan hikmah dan pelajaran yang baik. Tentu saja hal ini juga harus menggunakan bahasa yang baik juga dan menggugah kesadaran manusia.

Jikalaupun ada perdebatan atau sesuatu yang menjatuhkan islam, maka hendaklah pula dibantah dengan cara yang baik. Bantah-bantahan tentu saja harus dilakukan untuk menunjukkan kebenaran agar islam tidak selalu tertindas. Namun dengan catatan agar dengan cara yang baik agar kedamaian di masyarakat tetap terjaga.


Sumber :
https://dalamislam.com/dasar-islam/bukti-islam-agama-damai

Saturday, April 25, 2020

Ayat Alquran tentang Perdamaian

Selain Ali Imran yang Dikutip Putin, Ini Ayat Alquran tentang Perdamaian

Rabu, 18 Sep 2019 11:43 WIB

Selain Ali Imran 103, berikut ini 5 ayat Alquran tentang perdamaian:


1. Surah Al Hujurat ayat 13

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."


2. Surah Al Hujurat ayat 9

وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

"Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil."


3. Surah An-Nisaa ayat 114

لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."


4. Surah An-Nisaa ayat 90

إِلَّا الَّذِينَ يَصِلُونَ إِلَىٰ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ أَوْ جَاءُوكُمْ حَصِرَتْ صُدُورُهُمْ أَنْ يُقَاتِلُوكُمْ أَوْ يُقَاتِلُوا قَوْمَهُمْ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَسَلَّطَهُمْ عَلَيْكُمْ فَلَقَاتَلُوكُمْ ۚ فَإِنِ اعْتَزَلُوكُمْ فَلَمْ يُقَاتِلُوكُمْ وَأَلْقَوْا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ فَمَا جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ عَلَيْهِمْ سَبِيلًا

"Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya. Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka."


5. Surah Al Anfal ayat 61

وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

"Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."


Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-4710982/selain-ali-imran-yang-dikutip-putin-ini-ayat-alquran-tentang-perdamaian

Friday, April 24, 2020

Putin mengutip Ayat Alquran tentang Perdamaian

Selain Ali Imran yang Dikutip Putin, Ini Ayat Alquran tentang Perdamaian

Rabu, 18 Sep 2019 11:43 WIB

Mengutip ayat 103 Surah Ali Imran, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta dua pihak yang terlibat perang saudara di Yaman berdamai. Politikus yang lama berkarier di intelijen Uni Sovyet itu juga mengutip referensi lain dari ayat Alquran tentang Islam cinta damai, yaitu bagaimana tindakan kekerasan hanya diperbolehkan untuk membela diri.

Surah Ali Imran ayat 103 berbunyi;

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُون

Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali 'Imran [3]: 103)


Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-4710982/selain-ali-imran-yang-dikutip-putin-ini-ayat-alquran-tentang-perdamaian

Saturday, April 11, 2020

Ustad Bangun Samudra (Albertus Christian)


Pastor Ini Masuk Islam Setelah Bandingkan “Ya Ayyuhal Ladzina Amanu” vs “Wahai Anak Domba”

Sejak kecil ia sekolah di sekolah Katolik. Mulai TK Katolik Kristus Raja, SD Katolik Santo Yohanes Gabriel, SMP Katolik Santo Stanilslaus, SMA Katolik Santa Maria, Sekolah Pastor Tingkat Menengah Santo Vincentius a Paulo, Sekolah Tingga Pastor Katolik Santo Giovanni, Magister Teologi Vatikan Roma.

Namun siapa sangka, setelah 35 tahun menempuh pendidikan Katolik dan menjadi seorang pastor, Allah justru memberikan hidayah kepadanya.

Ustadz Bangun Samudra, demikian nama muslim-nya sekarang. Ia masuk Islam setelah mempejari dan membandingkan antara Al Qur’an dan Alkitab. Antara Islam dan agamanya. Antara aqidah Islamiyah dengan dogma-dogma agama lamanya.

Salah satu yang menarik dan membuatnya berpikir mendalam adalah saat mempelajari Al Qur’an. Semula, ia mempelajari Al Qur’an untuk menentang dan menolaknya. Tapi ia justru terkesima saat mendapati di dalam Al Qur’an banyak panggilan mulia dari Allah untuk hambaNya.

Di surat An Nisa’ ayat 1 ada “yaa ayyuhan naas” (wahai manusia). Di surat Al Baqarah juga ada “yaa ayyuhan naas”

Yang lebih dalam lagi, dalam sekian banyak ayat Al Qur’an mendahului dengan panggilan “yaa ayyuhal ladziina aamanuu” (wahai orang-orang yang beriman).

“Panggilan-panggilan ini begitu memuliakan. Kita dipanggil sebagai manusia, bahkan kita dipanggil sebagai orang-orang beriman,” pikir Bangun Samudra.

Ia lantas membandingkan dengan kitabnya yang menyebut “wahai anak-anak domba.”

“Mengapa Tuhan kami memanggil kami sebagai anak domba yang dalam bahasa Jawa berarti wedhus? Benarkah ini panggilan dari Tuhan”

Panggilan dari kedua kitab itu adalah salah satu di antara sekian banyak hal yang menjadi dasar pemikiran mengapa ia akhirnya masuk Islam. Dengan kedalaman ilmu yang ia dapatkan sejak kecil hingga di Vatikan, Bangun Samudra akhirnya mengetahui bahwa Islam-lah yang benar. Al Qur’an-lah kitab suci yang benar-benar datang dari Tuhan tanpa diselewengkan atau dipalsukan manusia.


Sumber :
https://bersamadakwah.net/pastor-ini-masuk-islam-setelah-bandingkan-ya-ayyuhal-ladzina-amanu-vs-wahai-anak-domba/

Ustadz Yahya Waloni


Ini Sosok dan Biografi Ustadz Yahya Waloni, Mantan Pendeta dan Rektor UKI, Mualaf Tahun 2006

Nama Ustadz Yahya Waloni mendadak terkenal lantaran ceramahnya yang terang-terangan menyerang KH Ma’ruf Amin dan Muhammad Zainul Mahdi alias Tua Guru Bajang (TBG).

Dalam ceramahnya, dia mempelesetkan TGB menjadi ‘Tuan Guru Bajingan’ dan menyebut Kiai Ma’ruf sudah terlampau uzur dan akan mati.

Dalam video yang beredar, Yahya Waloni mengaku adalah seorang mantan pendeta dan mengklaim pernah menjabat Rektor UKI Papua.

Yahya bersama istrinya memeluk Islam secara sah pada hari Rabu, 11 Oktober 2006 pukul 12.00 Wita melalui tuntunan sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa.

Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopie Waloni diganti dengan Muhammad Yahya dan nama istrinya Lusiana diganti dengan Mutmainnah.

Begitupun ketiga anaknya. Putri tertuanya Silvana diganti dengan nama Nur Hidayah, Sarah menjadi Siti Sarah, dan putra bungsunya Zakaria tetap menggunakan nama itu.

Seperti dikutip dari laman Izzatalislam, Yahya Waloni pernah menjabat Ketua Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong tahun 2000-2004.

Saat itu juga ia sebagai pendeta dengan status sebagai pelayan umum dan terdaftar pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana.

Ia menetap di Sorong sejak tahun 1997 dan pindah ke Balikpapan pada tahun 2004 dan menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006.

Yahya menginjakkan kaki di kota Cengkeh, Tolitoli, tanggal 16 Agustus 2006.

Hari pertama Yahya pindah di Jalan Bangau itu, orang-orang berdatangan sambil membawa sumbangan. Ada yang menyumbang belanga, kompor, kasur, televisi, Alquran, gorden, dan kursi.

Mereka bersimpati karena Yahya Waloni sekeluarga saat pindah dari tempat tinggal pertamanya hanya pakaian di badan.

Rumah yang mereka tempati sebelumnya di Tanah Abang, Kelurahan Panasakan adalah fasilitas yang diperoleh atas bantuan gereja.

Sehingga, barang yang bukan miliknya ia tanggalkan semuanya.

Penataan interior rumah kos Yahya tampak apik. Di dinding ruang tamu tampak terpampang kaligrafi Ayat Kursi yang dibingkai dengan warna keemasan.

Di sisi lain, kaligrafi Allah-Muhammad juga terpampang. Di meja ruang tamu terdapat dua buah Alquran lengkap terjemahannya.

Di tengah meja itu, juga masih ada tiga toples kue lebaran.

“Rumah ini saya kontrak sementara. Saya sudah bayar Rp2,5 juta,” rinci Yahya Waloni.

Pria kelahiran Manado tahun 1970 ini mengaku sudah bisa melafalkan beberapa ayat setelah beberapa kali diajarkan mengaji oleh Komarudin Sofa.

Selain Komarudin, selama ini ia juga mendapat bimbingan dari ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tolitoli, Yusuf Yamani.

“Hanya lima menit saya diajarkan, saya langsung paham. Surat Fatihah saya sudah hafal,” ujar Yahya.

Bertemu dengan Penjual Ikan Misterius

Yahya lahir dan dibesarkan di keluarga terdidik dan disiplin. Ayahnya seorang pensiunan tentara.

Ia pernah menjabat anggota DPRD di salah satu kabupaten baru di Sulawesi Utara.

Sebagai putra bungsu dari tujuh bersaudara, Yahya saat bujang termasuk salah seorang generasi yang nakal.

“Saya tidak perlu cerita masa lalu saya. Yang pasti saya juga dulu pernah nakal,” tukasnya.

Lantaran kenakalannya itulah, mungkin, beberapa bagian badannya terdapat bekas tato.

“Ini dulu bekas tato. Tapi semua sudah saya setrika,” katanya sambil menunjuk bekas-bekas tatonya itu.

Sebelum masuk Islam, beberapa hari sebelumnya Yahya mengaku sempat bertemu dengan seorang penjual ikan misterius di rumah lamanya, kompleks Tanah Abang, Kelurahan Panasakan, Tolitoli.

Pertemuannya dengan si penjual ikan berlangsung tiga kali berturut-turut. Dan anehnya lagi, jam pertemuannya dengan si penjual ikan itu, tidak pernah meleset dari pukul 09.45 Wita.

“Kepada saya, si penjual ikan itu mengaku namanya Sappo (dalam bahasa Bugis artinya sepupu). Dia juga panggil saya Sappo. Tapi dia baik sekali dengan saya,” cerita Yahya.

Setiap kali ketemu dengan si penjual ikan itu, Yahya mengaku berdialog panjang soal Islam.

Tapi Yahya mengaku aneh, karena si penjual ikan yang mengaku tidak lulus Sekolah Dasar (SD) tetapi begitu mahir dalam menceritakan soal Islam.

Pertemuan ketiga kalinya, lanjut Yahya, si penjual ikan itu sudah tampak lelah.

“Karena saya lihat sudah lelah, saya bilang, buka puasa saja. Tapi si penjual ikan itu tetap ngotot tidak mau buka puasanya,” cerita Yahya.

Sampai saat ini Yahya mengaku tidak pernah lagi bertemu dengan penjual ikan itu. Si penjual ikan mengaku dari Dusun Doyan, Desa Sandana, salah satu desa di sebelah utara kota Tolitoli.

Meski sudah beberapa orang yang mencarinya hingga ke Doyan, dengan ciri-ciri yang dijelaskan Yahya, tapi si penjual ikan itu tetap tidak ditemukan.

Konflik dengan Keluarga Hingga Dianggap Gila

Sejak pertemuannya dengan si penjual ikan itulah katanya, konflik internal keluarga Yahya dengan istrinya meruncing.

Istrinya, Lusiana tetap ngotot untuk tidak memeluk Islam. Ia tetap bertahan pada agama yang dianut sebelumnya.

“Malah saya dianggap sudah gila,” katanya.

Tidak lama setelah itu, kata Yahya, tepatnya 17 Ramadan 1427 Hijriah atau tanggal 10 Oktober sekitar pukul 23.00 Wita.

Saat itu, antara sadar dengan tidak, Yahya mengaku mimpi bertemu dengan seseorang yang berpakaian serba putih, duduk di atas kursi.

Sementara Yahya di lantai dengan posisi duduk bersila dan berhadap-hadapan dengan seseorang yang berpakaian serba putih itu.

“Saya dialog dengan bapak itu. Namanya, katanya Lailatulkadar,” ujar Yahya mengisahkan.

Setelah dari itu, Yahya kemudian berada di satu tempat yang dia sendiri tidak pernah melihat tempat itu sebelumnya.

Di tempat itulah, Yahya menengadah ke atas dan melihat ada pintu buka-tutup. Tidak lama berselang, dua perempuan masuk ke dalam.

Perempuan yang pertama masuk, tanpa hambatan apa-apa. Namun perempuan yang kedua, tersengat api panas.

“Setelah saya sadar dari mimpi itu, seluruh badan saya, mulai dari ujung kaki sampai kepala berkeringat. Saya seperti orang yang kena malaria. Saya sudah minum obat, tapi tidak ada perubahan. Tetap saja begitu,” cerita Yahya.

Sekitar dua jam dari peristiwa itu, di sebelah kamar, dia mendengar suara tangisan. Orang itu menangis terus seperti layaknya anak kecil.

Yahya yang masih dalam kondisi panas-dingin, menghampiri suara tangisan itu. Ternyata, yang menangis itu adalah istrinya, Lusiana.

“Saya kaget. Kenapa istri saya tiba-tiba menangis. Saya tanya kenapa menangis. Dia tidak menjawab, malah langsung memeluk saya,” tutur Yahya.

Ternyata tangisan istri Yahya itu mengandung arti yang luar biasa. Ia menangis karena mimpi yang diceritakan kepadanya, sama dengan apa yang dimimpikan Mutmainnah.

“Tadinya saya sudah hampir cerai dengan istri, karena dia tetap bertahan pada agama yang ia anut. Tapi karena mimpi itulah, malah akhirnya istri saya yang mengajak,” tandasnya.


Sumber :
https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2018/09/19/sosok-biografi-ustadz-yahya-waloni-mantan-pendeta-rektor-uki-mualaf-tahun-2006/5/

Ahmad Kainama (Agustinus Christover Kainama)


Ahmad Kainama, Peluk Islam Setelah Perdalam Alquran

Hidayah selalu datang kepada siapa saja yang terus berjuang mencari kebenaran. Seperti yang terjadi pada lelaki bernama Ahmad Kainama ini. Terlahir sebagai pemeluk agama Kristen yang taat, pria keturunan ambon ini memutuskan menjadi seorang muslim karena memperdalam Injil sebagai kecintaannya kepada Yesus.

“Saya jadi mualaf tahun 2009. Mengapa saya memilih Islam? karena saya ingin menjadi saksi bahwa saya adalah orang yang benar-benar mencintai Yesus. Ketika anda mencintai Rasulullah SAW dengan sungguh-sungguh, maka sesungguhnya engkau mencintai Yesus Kristus,” ujarnya kepada gomuslim, di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Sabtu (03/06/2017).

Lebih lanjut, ia mengatakan hal yang membuatnya berubah adalah setelah ia mempelajari Injil. Ia memahami bahwa Nabi Isa ternyata juga menjalankan puasa, shalat, disunat, wudhu, tahajud dan bersedekah. “Semua itu dilakukan pula oleh umat Islam,” ujarnya.

Setelah menjadi muslim, kehidupannya berubah. Ia merasa keyakinannya diuji karena tidak ada satu orang pun keluarganya yang menerima ia menjadi sorang muslim. Ia hidup sendiri, tanpa pekerjaan, tanpa uang, dan tanpa fasilitas selama ini yang ia miliki seperti mobil, dan baju-baju.

Sampai ia harus tinggal menumpang di Sekolah Legenda Wisata (Global Mandiri), Cibubur, dan ia tidur di studio musik. Namun ia tetap pada pendiriannya. Kemampuannya bermusik pun akhirnya malah membuat ia diterima menjadi pengajar di studio musik sekolah tersebut.

Meski keluarga semuanya memusuhi, fasilitas yang ia miliki hilang, tapi ia merasa bersyukur karena Allah telah memberikan hidayah dan kedamaian batin kepadanya. Ia beryukur telah terlahir kembali menjadi seorang muslim dan meyakini telah berada di jalan yang benar.

Tak butuh waktu lama bagi Ahmad Kainama untuk segera berdakwah selepas bersyahadat. Ia bahkan pernah menjadi Ketua Paguyuban Mualaf Masjid Agung Sundak Kelapa (MASK) dan telah mengislamkan ratusan orang.

Menurut Kainama, dakwah yang dilakukannya itu awalnya tak sengaja. Maksudnya, kepada lingkungan sekitar dan kerabatnya, ia coba menjelaskan mengapa menjadi Muslim. Dari penjelasan itu muncul diskusi yang akhirnya mendorong Kainama memaparkan mengapa Islam dipilihnya.

"Wah, selama diskusi itu tak jarang berakhir dengan lempar gelas. Ada juga yang menyambangi MASK mencari Kainama. Dipukuli atau diintimidasi sudah hal biasa," kata dia.

Kainama mengaku ia lebih memilih untuk berdakwah dikalangan non-Muslim lantaran itu mempermudahnya untuk memaparkan kebenaran Islam. Kalau berdakwah dikalangan Muslim, tentu mereka lebih tahu soal itu.  "Bukan bermaksud pilih-pilih, tapi saudara-saudara saya seiman tentu lebih pintar dari saya soal Islam," kata dia merendah.

Selama itu pula, Kainama tetap semangat, bahkan semakin bersemangat guna memaparkan kebenaran Islam. "Keputusan yang saya ambil sudah dipikirkan apapun konsekuensinya. Saya minta perlindungan kepada Allah, Alhamdulillah Dia melindungi saya," kata dia.

Ia mengatakan bahwa sesuatu kebenaran kalau disampaikan pasti ada beberapa orang yang tersinggung. “Saya curiga kalau orang tidak ada yang tersinggung. Itulah kenapa saya bersyukur ketika diundang saudara non muslim untuk ikut berdialog tentang yang dipercaya sebagai Tuhan,” katanya.

Sejak tahun 2012, ia dipercaya Masjid Agung Sunda Kelapa untuk mengisi kajian Kristologi setiap hari Sabtu. “Ini bukan wahana perbandingan agama Kristen dan Islam atau sebagainya. Ini adalah wahana untuk non Muslim. Tidap peduli apa pun agama dan negaranya. Untuk berdialog dengan non muslim. Dan Alhamdulillah saya sudah berkeliling ke seluruh Indonesia bersama mualaf senior. Termasuk di beberapa Negara. Seperti Bagladesh, New York, Texas,” paparnya.

Namun, menurutnya saat ini dakwah Islam di Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat. Karena banyak pendakwah itu hanya sekadar bicara, apalagi kalau sudah jadi artis.

“Harusnya pendakwah itu harus seorang yang militant. Harus punya senjata. Dakwah itu paling tidak ada satu ayat Allah yang disampaikan baik kepada yang muslim maupun non muslim,” tandasnya.


Lebih Dekat dengan Mantan Pendeta Agustinus Christover Kainama

Pendeta Agustinus Christovel Kainama, masuk Islam tahun 2009, bersamaan dengan  bulan suci Ramadhan. Keputusannya menjadi muslim, bukan karena mendengarkan lantunan dan mempelajari  Al-Quran, melainkan karena ia memperdalam Injil sebagai kecintaannya kepada Yesus.

Nyong Ambon ini  pernah belajar  Al-kitab di Sekolah Tinggi Theologi di menteng jakarta pusat, TNKH (tanakh, torah nevi'im ketubh'vim) biblical study di Haifa Palestina, Leiden Universitaat negeri Belanda (Theology Liturgy), dan kembali lagi ke TNKH (tanakh, torah nevi'im ketubh'vim) biblical study di Haifa, Palestina.

Semuanya atas biaya  Gereja Zebaot, Bogor, gereja di mana ia bertugas menjadi pendeta sejak tahun 2005  sampai menjadi orang sukses.

Apa yang membuat ia berubah?  Rupanya setelah ia mempelajari Injil. Dari situ ia memahami Nabi Isa ternyata juga menjalankan puasa, shalat, disunat, wudhu, tahajud dan bersedekah. “Semua itu dilakukan pula oleh umat Islam,” ujarnya. Saat sudah begitu dalam mengkaji Injil, ia malah memutuskan menjadi muslim karena apa yang dilakukan oleh Yesus.

Baginya itu adalah keputusan yang tepat. Apalagi sejak tahun 2000 pondasi keimanannya sebenarnya mulai runtuh lantaran ia memahami surat Yohanes 21 ayat 15 yang menjelaskan "sesudah sarapan, Yesus berkata kepada Petrus. Petrus apakah engkau mengasihi aku".

Pertanyaannya, apabila Yesus adalah Tuhan seharusnya Dia tidak makan, karena ia bukan manusia. Tapi dalam ayat tadi disebutkan Yesus makan. Akhirnya Kainama mengambil kesimpulan bahwa Yesus bukan Tuhan.

Tahun 2000 sampai 2010 ialah masa tersulit bagi Kainama. Ia mengalami tekanan batin karena harus menceritakan kebohongan kepada orang-orang ketika masih menjadi sorang pendeta.

Namun sejak keimanan goyah pada tahun 2000, ia belum berani menyatakan masuk  agama Islam. Ia merasa nyalinya masih kecil, ia tidak tahu harus berbuat apa karena selama ini kehidupannya dibiayai oleh Gereja.

Tapi penolakan batinnya begitu kuat.  "Pernah pada suatu kali, ketika saya ada perjalanan pekabaran Injil di Orchad, Singapura. Saat saya mau khotbah, tiba-tiba saya ketakutan, berkeringat dan gemetar dan kemudian saya memegang pinggir mimbar, sampai-sampai orang-orang yang menyaksikan mengatakan saya disentuh Roh Kudus," kenang Kainama. Padahal, sama sekali bukan. Ia ketakutan lantaran tak sanggup lagi melakukan kebohongan, sesuatu yang bertentangan dengan batinnya.

Atas petunjuk Allah, akhirnya keputusannya untuk memeluk Islam kian bulat. Ia mendatangi Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng Jakarta Pusat,  untuk membaca Syahadat dan menjadi mualaf.

Dalam buku hariannya tertulis  dia  masuk Islam  dan pertama kali membaca kalimat Syahadat pada tanggal 26 Agustus 2009, bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, bertempat di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng Jakarta Pusat.

Setelah menjadi muslim, kehidupannya berubah. Ia merasa keyakinannya diuji karena tidak ada satu orang pun keluarganya yang menerima ia menjadi sorang muslim. Ia hidup sendiri, lontang lantung  tanpa pekerjaan, tanpa uang, dan tanpa fasilitas yang selama ini  ia miliki seperti mobil, dan baju-baju.

Sampai ia harus tinggal menumpang di Sekolah Legenda Wisata (Global Mandiri), Cibubur, dan ia tidur di studio musik. Namun ia tetap pada pendiriannya. Kemampuannya bermusik pun akhirnya malah membuat ia diterima menjadi pengajar di studio musik sekolah tersebut.

Meski keluarga semuanya memusuhi, dan fasilitas yang ia miliki hilang, tapi ia merasa bersyukur karena Allah telah memberikan hidayah dan kedamaian batin kepadanya. Ia beryukur telah terlahir kembali menjadi seorang muslim dan meyakini telah berada di jalan yang benar.

Berjalan dari titik nol, setelah   menjadi seorang mualaf, tidak membuat Kainama menderita. Karena ada kekayaan lain yang luar biasa besarnya,  yakni dua  kalimat  Syahadat, pembuka jalan menuju kebenaran.

Bulan Ramadan nanti, Kainama genap sembilan tahun menjadi seorang muslim. Cukup banyak yang telah diperbuat. Menjadi  pembina Mualaf Masjid Agung Sunda Kelapa bersama. Kalau dulu dibimbing ketika  membaca kalimat Syahadat, sekarang berbalik Kainama yang membimbing  para mualaf membaca kalimat Syahadat.

Pernah suatu ketika Kaimana menuntun seorang muaalaf membaca kalimat Syahadat dengan menangis sesenggukan.

Dia bercerita seorang mualaf yang dibimbing membaca kalimat syahadad tadi,  bekas jemaatnya. Putra seorang yang cukup terpandang di Ambon.

Kebahagiaan Kainama kini mulai bersemi berkat dukungan istri dan putranya semata wayang. Dan keluarga yang dulunya memusuhi, kini mulai membuka pintunya, meskipun tetap pada rambu-rambu  "Lakum dinikum waliadin," agamamu agamamu, agamaku agamaku.

Pada musim haji tahun lalu, Agustinus Christover Kainama mendapat undangan khusus dari Raja Arab Saudi, untuk menuaikan ibadah haji.

Waktunya pun  semakin padat untuk berdakwah untuk kalangan remaja maupun dewasa  di beberapa daerah. Pekan lalu berceramah di kota Ambon, atas undangan Gubernur Assegaf.

Minggu 25 Maret 2018,  pkl 09.00- di DBL Arena Jl Ahmad Yani Surabaya , Kainama bersama Muhammad Zaenal Mazdi, Gubernur NTB,  akan menjadi nara sumber dalam  kajian aktual Alfalah  "Membangun keluarga Pejuang."

Esuknya Senin 26 Maret pagi.  Kainama akan berceramah di depan 1.600 siswa MAN I  Jombang. Kesempatan ini akan dimanfaatkan untuk berzirah ke Makam Gus Dur dan KH Hasyim Asy'ari di kompleks Ponpes Tebu Ireng Jombang.

" Allahu Akbar, segala puji bagimu Ya Allah," kata ustad Akhmad Kainama nengakhiri wawancara  yang berlangsung Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa. Tempat para mualaf yang kini bejumlah sekitar 19.000 orang  meperdalam  agama Islam.


Sumber :
https://www.ngopibareng.id/timeline/lebih-dekat-dengan-mantan-pendeta-agustinus-christover-kainama-1251349
https://www.gomuslim.co.id/read/inspiratif/2017/06/11/4289/ahmad-kainama-peluk-islam-setelah-perdalam-alquran.html

Sumber foto :
http://muallafdunia.blogspot.com/2019/01/kainama-mantan-pendeta-yang-melepas.html

Alasan Reza Rahadian Menjadi Mualaf

Reza Rahadian mengungkapkan transisi keyakinan yang ia alami dari Kristen ke Islam. Ada proses di balik keputusan Reza untuk berpindah agama...

Related Post